UMKMJATIM.COM – Mengetahui status desil dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN menjadi langkah penting bagi masyarakat yang ingin memastikan kelayakan sebagai penerima bantuan sosial.
Status desil digunakan pemerintah untuk mengelompokkan tingkat kesejahteraan masyarakat, sehingga penyaluran bansos seperti PKH, BPNT, maupun PBI-JK dapat tepat sasaran.
Saat ini, proses pengecekan desil dapat dilakukan secara mandiri tanpa harus datang ke kantor kelurahan atau dinas sosial.
Kementerian Sosial menyediakan layanan daring yang memungkinkan masyarakat memeriksa data kepesertaan bansos sekaligus kategori desil hanya dengan bermodalkan KTP.
Layanan ini dirancang agar mudah diakses oleh siapa saja, selama memiliki perangkat yang terhubung dengan internet.
Dengan sistem digital ini, transparansi data sosial diharapkan semakin meningkat.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengakses laman resmi pengecekan bansos milik Kementerian Sosial.
Setelah halaman utama terbuka, pengguna akan diminta menentukan wilayah domisili sesuai data kependudukan.
Pemilihan wilayah dilakukan secara berurutan, mulai dari provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, hingga desa atau kelurahan.
Ketelitian dalam memilih wilayah sangat penting karena kesalahan data dapat memengaruhi hasil pencarian.
Tahap selanjutnya mengharuskan pengguna memasukkan nama lengkap sebagaimana tercantum pada KTP elektronik.
Nama harus ditulis dengan ejaan yang benar dan tanpa singkatan agar sistem dapat mencocokkan data secara akurat.
Setelah itu, pengguna diminta mengisi kode verifikasi atau captcha yang muncul di layar sebagai langkah pengamanan sistem.
Setelah seluruh data terisi dengan benar, proses pencarian dapat dijalankan dengan menekan tombol pencarian.
Sistem kemudian akan memproses data dan menampilkan hasil pencocokan.
Apabila data ditemukan, layar akan menunjukkan status kepesertaan bantuan sosial yang pernah atau sedang diterima, seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, atau bantuan iuran jaminan kesehatan.
Selain jenis bantuan, informasi yang ditampilkan juga mencakup kategori desil kesejahteraan.
Kategori ini biasanya ditunjukkan dalam bentuk desil satu hingga sepuluh, yang menggambarkan posisi ekonomi rumah tangga dibandingkan populasi nasional.
Desil rendah umumnya menunjukkan kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang lebih rentan dan menjadi prioritas penerima bantuan.
Namun demikian, apabila data tidak ditemukan atau belum muncul kategori desil, hal tersebut bisa disebabkan oleh proses pemutakhiran data yang masih berlangsung.
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat disarankan untuk melakukan pengecekan secara berkala atau berkoordinasi dengan pendamping sosial dan perangkat desa setempat agar data dapat diperbarui.
Dengan adanya fasilitas pengecekan status desil secara online, masyarakat dapat lebih proaktif memastikan data sosialnya tercatat dengan benar.
Langkah ini tidak hanya membantu dalam mengakses bantuan sosial, tetapi juga mendukung upaya pemerintah menciptakan sistem perlindungan sosial yang adil dan transparan.
Memahami status desil sejak dini akan memudahkan masyarakat dalam mengantisipasi kebijakan bansos yang berlaku di masa mendatang.***










