UMKMJATIM.COM – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai skema Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebelum mengajukan pembiayaan ke perbankan.
Bank Rakyat Indonesia menyediakan beberapa jenis KUR dengan ketentuan yang berbeda, baik dari sisi plafon pinjaman, persyaratan, maupun segmentasi usaha.
Pemahaman ini dinilai penting agar pengajuan kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan riil usaha dan tidak menimbulkan kendala pada tahap analisis bank.
Secara umum, KUR BRI dirancang sebagai fasilitas pembiayaan bersubsidi dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
Melalui skema ini, pelaku usaha memperoleh akses permodalan dengan bunga yang relatif rendah dan tenor yang fleksibel.
Namun demikian, setiap jenis KUR memiliki karakteristik tersendiri sehingga tidak dapat dipilih secara sembarangan.
Salah satu jenis yang paling banyak dimanfaatkan adalah KUR Mikro. Skema ini ditujukan bagi pelaku usaha mikro dengan skala usaha kecil dan kebutuhan modal terbatas.
KUR Mikro biasanya memiliki plafon pinjaman hingga puluhan juta rupiah dengan persyaratan administrasi yang relatif sederhana.
Jenis pembiayaan ini dinilai cocok bagi usaha yang sudah berjalan namun belum membutuhkan tambahan modal dalam jumlah besar.
Dengan karakter tersebut, KUR Mikro sering menjadi pintu awal UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan.
Selain itu, BRI juga menyediakan KUR Kecil yang ditujukan bagi usaha dengan skala lebih besar dan kebutuhan modal yang meningkat.
KUR Kecil umumnya memiliki plafon pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan KUR Mikro, sehingga sesuai bagi pelaku usaha yang sedang melakukan ekspansi atau pengembangan usaha.
Pada skema ini, bank biasanya menerapkan analisis usaha yang lebih mendalam untuk memastikan kemampuan debitur dalam mengelola pinjaman.
Jenis lainnya adalah KUR TKI atau KUR Pekerja Migran Indonesia. Skema ini dirancang khusus untuk membantu pembiayaan kebutuhan calon pekerja migran, mulai dari biaya pelatihan hingga keberangkatan.
KUR TKI menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dan perbankan dalam memfasilitasi penempatan tenaga kerja ke luar negeri secara legal dan terencana.
Dengan memahami perbedaan setiap jenis KUR BRI, pelaku UMKM dapat menentukan pilihan pembiayaan yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan usahanya.
Pemilihan skema yang tepat akan membantu bank dalam melakukan analisis kredit secara lebih efisien, sekaligus memperbesar peluang persetujuan pengajuan.
Selain itu, kesesuaian antara jenis KUR dan kebutuhan usaha juga berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran angsuran di kemudian hari.
Kredit yang terlalu besar atau tidak sesuai kapasitas usaha berpotensi menimbulkan risiko gagal bayar.
Oleh karena itu, pemahaman skema KUR sejak awal menjadi langkah strategis bagi UMKM dalam mengelola keuangan usaha secara berkelanjutan.
Melalui perencanaan yang matang dan pemilihan jenis KUR BRI yang tepat, UMKM diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan ini secara optimal untuk meningkatkan produktivitas, memperluas usaha, dan memperkuat daya saing di pasar.***











