UMKMJATIM.COM – Sebelum melakukan perbaikan data, siswa maupun orang tua perlu memahami terlebih dahulu mengapa Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) tidak muncul di sistem Program Indonesia Pintar (PIP).
Masalah ini cukup sering dialami penerima manfaat, terutama pada periode pendataan baru.
NISN memegang peran penting dalam proses validasi penerima bantuan, sehingga ketidakhadirannya di sistem dapat membuat siswa tidak terdaftar sebagai calon penerima PIP.
Untuk itu, memahami akar permasalahan sejak awal akan membantu proses penyelesaian berjalan lebih cepat dan tepat sasaran.
Salah satu penyebab yang paling sering terjadi adalah data NISN yang belum masuk ke database Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Setiap sekolah wajib melakukan verval dan input data siswa secara berkala dalam sistem resmi Kemendikdasmen.
Jika proses ini belum dilakukan atau masih tertunda, otomatis NISN tidak akan terdeteksi oleh sistem PIP.
Hal ini sering terjadi pada sekolah yang mengalami kendala teknis atau belum menyelesaikan proses pemutakhiran data.
Penyebab lainnya adalah perpindahan sekolah.
Ketika siswa baru saja pindah ke sekolah lain, data biasanya membutuhkan waktu untuk diperbarui di sistem nasional.
Perpindahan ini menuntut sekolah asal dan sekolah tujuan melakukan pembaruan data secara berurutan.
Jika salah satu langkah belum diselesaikan, NISN bisa saja belum terbaca oleh sistem PIP.
Kondisi ini membuat data siswa tampak seolah-olah belum terdaftar padahal hanya menunggu proses sinkronisasi.
Kesalahan penulisan NISN saat pengisian data juga menjadi masalah umum.
Ketika sekolah memasukkan angka yang tidak sesuai — meski hanya satu digit keliru — sistem PIP tidak akan dapat mengenali data tersebut.
Kekeliruan input ini bisa terjadi pada saat pendaftaran PIP atau ketika operator sekolah memperbarui data siswa di platform pendataan.
Karena itu, pengecekan ulang penulisan NISN perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis yang berdampak besar.
Selain itu, ketidaksinkronan data antara sistem pendidikan dan basis data kesejahteraan sosial juga menjadi faktor penting.
Beberapa siswa tidak muncul sebagai penerima PIP karena data mereka belum terhubung atau belum cocok dengan Database Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sistem PIP memerlukan kesesuaian data lintas lembaga agar verifikasi dapat berjalan otomatis.
Jika data siswa belum masuk atau belum diperbarui dalam DTKS, sistem akan menganggap siswa belum memenuhi persyaratan administratif.
Ketika NISN belum muncul di sistem PIP, langkah terbaik adalah memeriksa setiap kemungkinan di atas.
Orang tua dapat berkoordinasi dengan operator sekolah untuk mengecek data di Dapodik serta memastikan adanya sinkronisasi terbaru.
Dengan memahami penyebab masalah sejak awal, proses perbaikan dapat dilakukan lebih cepat dan peluang mendapatkan bantuan PIP tetap terbuka.***











