UMKMJATIM.COM – Inovasi di sektor pertanian terus berkembang, termasuk di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sejumlah petani lokal mulai menerapkan metode baru dalam proses pembibitan padi, yang sebelumnya hanya dilakukan di sawah, kini beralih ke lahan kering.
Cara ini dinilai lebih praktis, efisien, dan menjanjikan hasil yang tidak kalah optimal dibanding metode konvensional.
Gunawan, seorang petani sekaligus pelaku usaha pembibitan padi, menjelaskan bahwa pada awalnya ia dan rekan-rekannya hanya fokus menanam padi langsung di sawah.
Namun, keterbatasan curah hujan dan kondisi tenaga kerja yang semakin sulit, mendorong mereka untuk mencari alternatif yang lebih efektif.
Salah satu solusi yang akhirnya mereka terapkan adalah pembibitan di lahan kering.
Ia mengungkapkan bahwa teknik ini memanfaatkan media tanah yang sudah dipersiapkan dengan baik sebelumnya, di mana benih padi disemai di luar lahan sawah.
Menurutnya, metode ini terbukti lebih mudah dikontrol, tidak terlalu tergantung pada musim hujan, dan mempercepat pertumbuhan benih.
Selain itu, prosesnya juga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja seperti saat melakukan penanaman langsung di lahan basah.
Keuntungan lain yang dirasakan para petani adalah kemudahan dalam pengelolaan.
Dengan kondisi lahan yang kering, perawatan bibit menjadi lebih sederhana dan efisiensi waktu kerja meningkat.
Hal ini sangat membantu di tengah menurunnya jumlah tenaga kerja yang bersedia bekerja di sektor pertanian.
Namun demikian, Gunawan menekankan bahwa inovasi ini bukan tanpa tantangan.
Salah satu kendala utama adalah kebutuhan air untuk penyiraman yang tetap harus terpenuhi secara berkala.
Selain itu, pemilihan benih unggul juga menjadi faktor krusial agar pembibitan tidak mengalami kegagalan.
Dalam upaya mengatasi kendala tersebut, Gunawan bersama para petani lainnya telah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah setempat berupa kendaraan roda tiga dan pompa air.
Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kelangsungan metode pembibitan di lahan kering, terutama untuk mempercepat distribusi logistik dan pemenuhan kebutuhan air secara lebih efisien.
Walaupun masih menunggu realisasi bantuan, Gunawan optimistis bahwa metode ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan hasil pertanian di wilayah Malang.
Ia berharap, pemerintah dan pihak terkait bisa memberikan dukungan nyata agar inovasi ini terus berkembang dan bisa diadopsi secara lebih luas oleh petani lainnya.
Dengan pembibitan padi di lahan kering, diharapkan petani tidak lagi terlalu bergantung pada faktor cuaca, serta mampu mengurangi beban tenaga kerja yang selama ini menjadi salah satu masalah utama di bidang pertanian.
Langkah ini juga dinilai sebagai solusi tepat untuk menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan modernisasi sektor pertanian.***