UMKMJATIM.COM – Di tengah meningkatnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai daerah di Indonesia, wirausaha dinilai sebagai salah satu solusi yang dapat menjadi jalan keluar dari tekanan ekonomi.
Dr. Tri Siwi Agustina, SE, M.Si., yang merupakan Ketua Pusat Kewirausahaan & Relasi Industri (PKRI) serta dosen senior Manajemen Kewirausahaan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), menyampaikan pandangannya.
Dr. Tri menegaskan bahwa berwirausaha bisa menjadi alternatif yang positif bagi mereka yang terdampak PHK.
Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan dalam dunia usaha sangat bergantung pada kekuatan mental dan kemampuan individu untuk bangkit dari keterpurukan.
Menurutnya, seseorang yang kehilangan pekerjaan sebaiknya memulai proses adaptasi dengan terlebih dahulu menata hati.
Ia menjelaskan bahwa menjadi wirausahawan membutuhkan keberanian menghadapi risiko dan kegagalan.
Oleh sebab itu, mental yang tangguh dan semangat untuk bangkit menjadi kunci utama.
Ia juga menyampaikan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, justru menjadi pembelajaran penting dalam perjalanan membangun usaha.
Pelaku usaha harus memiliki kemampuan untuk terus mencoba, tidak mudah menyerah, dan mau mencari solusi dalam setiap tantangan yang dihadapi.
Tak hanya soal mental, ia juga menyoroti pentingnya memiliki jaringan relasi yang luas. Dr. Tri menyebut bahwa membangun dan memperluas jejaring adalah salah satu modal penting dalam memulai bisnis.
Networking memberikan peluang untuk menemukan mitra kerja, pasar potensial, hingga akses informasi dan sumber daya usaha.
Ia menambahkan bahwa selama seseorang memiliki pikiran positif dan bersedia membuka diri untuk membangun relasi, maka akan selalu ada celah untuk berkembang.
Hambatan psikologis atau mental block harus disingkirkan agar kesempatan yang tersedia tidak terlewatkan begitu saja.
Selain mental dan jejaring, aspek spiritual juga mendapat perhatian dari Dr. Tri.
Ia menekankan pentingnya nilai-nilai religi dalam menjalani dunia usaha. Keyakinan terhadap pertolongan Tuhan, menurutnya,
akan memberikan ketenangan batin dan motivasi yang kuat untuk terus bergerak maju, meski dalam kondisi sulit.
Dalam penutup wawancaranya, Dr. Tri mengajak semua korban PHK untuk tidak larut dalam kesedihan.
Ia percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk bangkit dan sukses melalui jalur wirausaha, asalkan dibarengi dengan tekad, kerja keras, serta keterbukaan terhadap peluang dan pembelajaran baru.
Berwirausaha bukan hanya pilihan alternatif bagi korban PHK, tetapi juga peluang emas untuk meraih kemandirian ekonomi.
Dengan mental yang kuat, jejaring yang luas, dan keyakinan diri yang mantap, siapa pun dapat menciptakan kesuksesan baru dari titik nol.***