DKPP Kediri Intensifkan Pemantauan Harga Pangan di 10 Pasar Tradisional

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 30 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri meningkatkan akurasi pemantauan harga pangan dengan melakukan survei langsung di 10 pasar tradisional.

Langkah ini diambil untuk memastikan kebijakan ketahanan pangan di daerah berbasis data faktual, sekaligus memperkuat analisis harga komoditas yang memengaruhi kebutuhan pokok masyarakat.

Kepala DKPP Kota Kediri, Moh. Ridwan, menjelaskan bahwa pemantauan tersebut dilakukan terhadap pedagang nonresponden, yaitu pedagang yang sebelumnya tidak masuk dalam skema pencatatan harga harian yang dikelola oleh mitra penyedia data resmi.

Menurutnya, pendekatan ini bertujuan untuk menguji keakuratan data harga yang selama ini digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.

Ridwan menegaskan bahwa data harga pangan merupakan faktor utama dalam menentukan arah kebijakan ketahanan pangan.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit Merah Melonjak Tajam di Kediri, Dipicu Penurunan Pasokan Jelang Lebaran

Oleh karena itu, perlu dilakukan pembandingan langsung di lapangan guna memvalidasi angka yang dilaporkan dari berbagai sumber resmi.

Adapun pasar yang menjadi sasaran survei meliputi Pasar Pesantren, Selowarih, Centong, Banjaran, Pahing, Mrican, Bandar, Ngronggo, dan Campurejo.

Sebanyak 30 pedagang dipilih secara acak untuk dimintai informasi harga, dengan fokus pada komoditas pangan strategis seperti minyak goreng, aneka bawang, dan cabai yang kerap mengalami fluktuasi signifikan.

Hasil survei kemudian dibandingkan dengan data harga rata-rata dari penyedia resmi.

Selanjutnya, data tersebut dianalisis menggunakan Indikator Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menilai kondisi komoditas apakah berada dalam status aman, waspada, atau membutuhkan intervensi pemerintah.

Baca Juga :  Jelang Idul Adha 1446 H Peternak di Sumenep Mulai Siapkan Kambing Kurban

Dari hasil pemantauan, diketahui adanya selisih harga yang bervariasi antara 1 hingga 15 persen.

Komoditas cabai rawit merah tercatat mengalami selisih tertinggi, yaitu sekitar Rp5.941 per kilogram lebih mahal dibanding data resmi.

Sebaliknya, harga bawang merah justru lebih rendah sekitar Rp2.758 per kilogram dari harga yang tercatat sebelumnya.

Ridwan menyebut perbedaan tersebut sebagai hal yang wajar karena data lapangan diperoleh langsung dari pedagang di pasar tradisional.

Menurutnya, hasil ini menjadi masukan penting bagi Pemerintah Kota Kediri dalam merumuskan langkah stabilisasi harga yang lebih tepat sasaran.

DKPP juga secara berkala melaporkan hasil analisis ini kepada Wali Kota Kediri melalui Sekretaris Daerah.

Selain itu, pemerintah kota mendukung program pusat melalui penyaluran beras SPHP, bantuan pangan, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), hingga operasi pasar guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Baca Juga :  Optimalisasi Pekarangan Rumah di Dungkek: Strategi Inovatif Polri dan Warga untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Dengan metode pemantauan yang lebih menyeluruh dan berbasis data nyata di lapangan, diharapkan kebijakan ketahanan pangan di Kota Kediri akan semakin responsif, akurat, dan efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tekan Angka Kemiskinan  Pemkab Sampang Genjot Program Bansos Terpadu
Bupati Sumenep Tegaskan Penolakan Pengoplosan Beras, Jaga Ketahanan Pangan dan Lindungi Petani
Distribusi BBM di Jember Kembali Normal, Khofifah Pastikan Pasokan Energi Aman
Baznas Bondowoso Dorong Ekonomi Desa Berbasis Gotong Royong  dengan Menyalurkan 55 Ekor Domba
Anak dari Orang Tua dengan HIV/AIDS Mendapat Bantuan dari Baznas Kabupaten Madiun
Pemkab Lumajang Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Indah Turun Langsung Pastikan Bantuan Tepat Sasaran
Penerima Bansos Terlibat Judi Online, Pakar UMS Soroti Pendataan dan Literasi Keuangan
Distribusi BBM di Jember Kembali Normal, Masyarakat Diminta Hindari Panic Buying

Berita Terkait

Thursday, 31 July 2025 - 21:00 WIB

Tekan Angka Kemiskinan  Pemkab Sampang Genjot Program Bansos Terpadu

Thursday, 31 July 2025 - 20:33 WIB

Bupati Sumenep Tegaskan Penolakan Pengoplosan Beras, Jaga Ketahanan Pangan dan Lindungi Petani

Thursday, 31 July 2025 - 20:24 WIB

Distribusi BBM di Jember Kembali Normal, Khofifah Pastikan Pasokan Energi Aman

Thursday, 31 July 2025 - 19:58 WIB

Anak dari Orang Tua dengan HIV/AIDS Mendapat Bantuan dari Baznas Kabupaten Madiun

Wednesday, 30 July 2025 - 21:00 WIB

Pemkab Lumajang Salurkan BLT Dana Desa, Bupati Indah Turun Langsung Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Berita Terbaru

Bisnis

Catatan Keuangan Harian UMKM yang Sederhana namun Efektif

Friday, 1 Aug 2025 - 09:00 WIB

Bisnis

Pisahkan Uang Pribadi dan Usaha, Ini Caranya

Friday, 1 Aug 2025 - 07:00 WIB