UMKMJATIM.COM – Kue semprong, camilan tradisional yang dulunya identik dengan sajian Lebaran, kini berhasil menembus pasar digital dan menjadi favorit banyak orang.
Di balik kesuksesan tersebut, ada sosok inspiratif bernama Bu Upi, pemilik usaha Kue Semprong Fajar Madiun, yang membuktikan bahwa jajanan lawas pun mampu bersaing di era modern.
Kue semprong dikenal dengan bentuk gulungan tipis menyerupai tabung kecil, bertekstur renyah, serta memiliki cita rasa manis yang khas.
Perpaduan wangi santan dan gurihnya gula menjadikan camilan ini tetap digemari lintas generasi, meskipun tren kuliner terus berkembang.
Bu Upi memulai usahanya dari dapur rumah sederhana di Madiun sejak tahun 1997.
Ia tidak hanya memproduksi kue semprong, tetapi juga mengembangkan variasi lain seperti kue matahari dan keripik pisang.
Menurutnya, keberhasilan usaha ini tidak lepas dari ketekunan dan kemauan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Kini, TikTok Live menjadi andalan Bu Upi untuk memasarkan produknya.
Ia menilai platform tersebut memberi peluang besar bagi pelaku UMKM karena memungkinkan interaksi langsung dengan calon pembeli, sekaligus menampilkan produk secara nyata.
Melalui sesi live streaming, ia memperkenalkan produknya satu per satu, menjawab berbagai pertanyaan pembeli, hingga menunjukkan proses pengemasan secara langsung.
Setiap pesanan yang diterima segera diproses dan dijemput oleh jasa pengiriman dalam waktu 24 jam.
Cara ini membuat konsumennya merasa puas karena mendapatkan produk yang segar dengan pelayanan cepat.
Selain fokus pada penjualan, Bu Upi juga gemar membagikan motivasi kepada pelaku usaha kecil lainnya.
Ia mendorong mereka untuk tidak ragu memanfaatkan teknologi, terutama media sosial, sebagai sarana memperluas pasar.
Menurutnya, memulai bisnis di platform digital tidak membutuhkan modal besar, yang penting adalah konsistensi dan semangat.
Melalui pendekatannya tersebut, Bu Upi membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus berawal dari hal yang besar.
Dari dapur kecil di Madiun, kini produknya telah menjangkau ribuan pembeli di berbagai kota.
Keberhasilannya menjadi bukti nyata bahwa camilan tradisional dapat berkembang pesat jika dikemas dengan strategi pemasaran yang tepat.
Langkah yang ditempuh Bu Upi tidak hanya membuka jalan bagi kesuksesan usahanya sendiri, tetapi juga memberi inspirasi bagi pelaku UMKM lain untuk berani beradaptasi.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, produk-produk lokal pun dapat dikenal lebih luas dan tetap bertahan di tengah persaingan kuliner modern.
Kisah Bu Upi menunjukkan bahwa semangat dan kemauan untuk belajar hal baru adalah kunci utama bertahan di era digital.
Dari Madiun, kue semprong kini tidak sekadar camilan Lebaran, melainkan produk lokal yang mampu menembus pasar nasional.***