UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus berupaya mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat melalui program inovatif bertajuk “Sehari Ngantor di Kecamatan”.
Program ini menjadi wujud nyata filosofi pelayanan jemput bola yang diyakini mampu mempercepat pemerataan pembangunan sekaligus menguatkan perekonomian rakyat hingga ke pelosok desa.
Bupati Lumajang, yang akrab disapa Bunda Indah, menekankan bahwa pemerintah seharusnya hadir langsung di tengah masyarakat, bukan sekadar menunggu masyarakat datang.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan strategi yang efektif untuk mempercepat pelayanan publik sekaligus meningkatkan kepercayaan warga terhadap pemerintah daerah.
Melalui program “Sehari Ngantor di Kecamatan”, pemerintah daerah menghadirkan berbagai layanan penting seperti legalisasi usaha, konsultasi perizinan, hingga pendampingan administrasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dengan cara ini, hambatan birokrasi yang kerap menjadi kendala dalam perkembangan usaha masyarakat dapat diminimalkan.
Program ini juga sejalan dengan visi besar Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
Dalam dokumen strategis tersebut, peran UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional terus diperkuat melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kehadiran program ini di Lumajang menjadi salah satu bentuk implementasi nyata dari arah kebijakan tersebut.
Pemkab Lumajang berharap, pelaksanaan program ini dapat mempercepat proses legalisasi usaha bagi pelaku UMKM di desa-desa,
sehingga mereka memiliki akses lebih luas terhadap berbagai fasilitas pendukung usaha, termasuk permodalan dan pendampingan teknis.
Dengan demikian, diharapkan akan muncul lebih banyak wirausaha tangguh yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Tak hanya berfokus pada layanan perizinan, program ini juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan secara langsung.
Hal ini membuat pemerintah dapat memahami kebutuhan warga secara lebih konkret sekaligus merancang solusi yang tepat sasaran.
Dampak positif dari program “Sehari Ngantor di Kecamatan” telah dirasakan oleh banyak pelaku usaha di tingkat desa.
Mereka menilai pendekatan jemput bola ini tidak hanya mempermudah akses pelayanan, tetapi juga mendorong terciptanya hubungan yang lebih dekat antara pemerintah dengan masyarakat.
Dengan inovasi ini, Pemkab Lumajang berharap mampu menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang lebih inklusif dan kompetitif.
Ke depan, program ini diharapkan terus diperluas cakupannya agar semakin banyak warga di berbagai kecamatan merasakan manfaat langsung dari layanan pemerintah.
Langkah ini membuktikan bahwa pembangunan daerah tidak selalu harus dimulai dari proyek besar.
Melalui pelayanan yang lebih dekat, responsif, dan berpihak kepada rakyat, Lumajang perlahan menata fondasi menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan yang lebih merata.***