APBD Jatim 2026 Disepakati: Fokus Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial di Tengah Penurunan Pendapatan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Friday, 15 August 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama DPRD Jatim resmi menyetujui Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat (15/8/2025).

Kesepakatan ini menjadi acuan arah kebijakan fiskal daerah tahun depan, dengan prioritas belanja yang diarahkan pada sektor pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan sosial.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menjelaskan bahwa target pendapatan daerah pada tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp28,2 triliun, sementara belanja daerah direncanakan mencapai Rp29,2 triliun.

Ia mengungkapkan bahwa jumlah tersebut mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2025, terutama akibat proyeksi menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dana transfer dari pusat.

Baca Juga :  Dinsos Jatim Tegas! Rekening Bansos yang Dipakai untuk Judi Online Bakal Dicabut

Meski pendapatan mengalami penurunan, pemerintah provinsi tetap memutuskan untuk meningkatkan alokasi anggaran pendidikan.

Adhy menuturkan bahwa porsi pendidikan yang sebelumnya sebesar 31,5 persen pada 2025 akan naik menjadi 33 persen pada 2026.

Peningkatan ini dilakukan melalui penghematan biaya operasional, sehingga manfaat anggaran dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Rancangan persetujuan bersama KUA-PPAS tersebut telah ditandatangani oleh pihak eksekutif dan legislatif, yang menandai komitmen kedua belah pihak untuk menjalankan kebijakan anggaran sesuai kesepakatan.

Namun, tidak semua pihak memberikan apresiasi penuh. Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB, Hikmah Bafaqih, menyampaikan kritik terkait distribusi anggaran.

Ia menilai bahwa penyebaran belanja daerah masih terlalu merata dan kurang fokus pada prioritas.

Baca Juga :  18 Desa di Sampang Terima Bantuan Rp 10,15 Miliar dari Pemprov Jatim untuk Infrastruktur dan Layanan Publik

Menurutnya, ada program belanja yang sasarannya hanya mencakup dua hingga tiga desa, sehingga terlihat seperti kebijakan yang hanya menyentuh permukaan atau diistilahkan sebagai “politik hujan gerimis”.

Hikmah menegaskan bahwa di tengah keterbatasan anggaran, pemerintah daerah seharusnya memusatkan alokasi pada program strategis nasional yang memiliki dampak luas.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat fungsi koordinasi lintas sektor agar program yang dijalankan benar-benar efektif dan tepat sasaran.

DPRD Jawa Timur mengingatkan Pemprov untuk menunjukkan peran yang lebih tegas sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.

Hal ini, menurut mereka, penting dilakukan khususnya dalam mendukung kebijakan dan program nasional yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung dan berjangka panjang.

Baca Juga :  Pasar Hewan Aeng Sareh Butuh Revitalisasi, Pemkab Sampang Harap Dukungan Pemprov Jatim

Dengan adanya kesepakatan KUA-PPAS 2026 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara efisiensi anggaran dan juga keberlanjutan program prioritas.

Fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial diharapkan dapat memperkuat kualitas hidup warga, meskipun dihadapkan pada tantangan penurunan pendapatan.

Ke depan, implementasi kebijakan ini akan menjadi ujian nyata bagi Pemprov Jatim untuk membuktikan efektivitas penggunaan APBD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memastikan pemerataan pembangunan yang inklusif.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Emil Dardak: Kenaikan Pajak Daerah Jadi Kewenangan Penuh Bupati dan Wali Kota
BRI Imbau Nasabah Aktif Bertransaksi untuk Hindari Pemblokiran Rekening Dormant
Bupati Bojonegoro Dorong Sekar Jadi Pusat Pertumbuhan Wilayah Selatan Lewat Program GAYATRI
Polsek Batuputih Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Pekarangan Pangan Bergizi
APBD Surabaya 2025 Tertekan, Pemkot Tetap Prioritaskan Infrastruktur dan Kesejahteraan Warga
Produksi Padi dan Jagung Banyuwangi Naik Tajam, Dorong Ketahanan Pangan Daerah
Polres Situbondo Gelar Gerakan Pangan Murah, Jual Beras SPHP Rp11.000 per Kilogram
Bulan Literasi Keuangan OJK Malang 2025 Resmi Ditutup, Ratusan Pembina Pramuka Mendapatkan Edukasi Finansial

Berita Terkait

Friday, 15 August 2025 - 20:30 WIB

BRI Imbau Nasabah Aktif Bertransaksi untuk Hindari Pemblokiran Rekening Dormant

Friday, 15 August 2025 - 20:00 WIB

Bupati Bojonegoro Dorong Sekar Jadi Pusat Pertumbuhan Wilayah Selatan Lewat Program GAYATRI

Friday, 15 August 2025 - 19:30 WIB

Polsek Batuputih Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Pekarangan Pangan Bergizi

Friday, 15 August 2025 - 19:00 WIB

APBD Jatim 2026 Disepakati: Fokus Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial di Tengah Penurunan Pendapatan

Thursday, 14 August 2025 - 20:38 WIB

APBD Surabaya 2025 Tertekan, Pemkot Tetap Prioritaskan Infrastruktur dan Kesejahteraan Warga

Berita Terbaru