UMKMJATIM.COM – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT PELNI resmi meluncurkan Desa Mandiri Pandanrejo di Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (20/8/2025).
Program ini menjadi bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, dengan fokus utama memperkuat pasokan bahan pangan segar bagi kapal penumpang.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI, Anik Hidayati, menjelaskan bahwa Desa Pandanrejo ditetapkan sebagai salah satu pusat pemasok sayuran segar yang akan memenuhi kebutuhan operasional kapal.
Ia menekankan bahwa tujuan dari program ini bukan hanya untuk menyediakan pasokan, tetapi juga meningkatkan kualitas, kuantitas, serta keamanan pangan agar sesuai dengan standar perusahaan pelayaran nasional tersebut.
Kepala Cabang PELNI Surabaya, Roni Abdullah, menambahkan bahwa kebutuhan logistik permakanan di Pelabuhan Tanjung Perak sangat tinggi.
Selama enam bulan pertama 2025, tercatat lebih dari 127 ribu penumpang dilayani oleh 14 kapal penumpang.
Kondisi ini menuntut pasokan makanan yang konsisten dan terjamin mutunya.
Program Desa Mandiri Pandanrejo bukan sekadar berfokus pada distribusi hasil pertanian saja, melainkan juga memberikan dukungan penuh kepada petani.
Bentuk dukungan tersebut mencakup pelatihan pertanian modern, manajemen irigasi, pembuatan pupuk organik, serta pengelolaan pascapanen.
Petani akan didampingi untuk memenuhi standar mutu pangan yang berlaku di kapal PELNI.
Dengan sistem serapan hasil panen langsung oleh PELNI Services, harga jual produk pertanian bisa lebih stabil.
Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal.
Inisiatif Desa Mandiri Pandanrejo sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya pada aspek ekonomi, lingkungan, dan ketahanan pangan.
Bagi PELNI, program ini tidak hanya mendukung operasional kapal penumpang, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan hubungan simbiosis antara dunia usaha dan masyarakat.
Menurut Anik Hidayati, keberadaan program tersebut menjadi bukti bahwa perusahaan pelat merah bisa berperan lebih luas daripada sekadar penyedia jasa transportasi laut.
PELNI ingin menjadi katalisator dalam meningkatkan kesejahteraan desa-desa mitra sekaligus memperkuat ekosistem pangan nasional.
Peresmian Desa Mandiri Pandanrejo dilakukan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI, Anik Hidayati.
Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama PELNI Services, Sukendra, Vice President Treasury dan juga TJSL PELNI, Fauziah Ferryna, ditambah juga sejumlah pejabat lain.
Universitas Brawijaya turut dilibatkan sebagai mitra dalam pengembangan program berbasis riset dan pendampingan teknologi pertanian.
Program TJSL Desa Mandiri Pandanrejo menjadi tonggak penting dalam upaya PT PELNI memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung perekonomian desa.
Dengan model kemitraan yang saling menguntungkan, masyarakat mendapatkan kesejahteraan melalui stabilitas harga, sementara PELNI memperoleh jaminan pasokan pangan berkualitas untuk operasional kapal.
Langkah ini menunjukkan bagaimana sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat mampu melahirkan solusi berkelanjutan yang berdampak nyata.***