Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 20 August 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Aktivitas petambak garam di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami hambatan serius pada Rabu pagi (20/8/2025).

Hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur wilayah tersebut pada malam sebelumnya membuat garam yang telah siap dipanen mencair dan kembali menjadi air laut.

Seorang petambak asal Desa Muangan, Kecamatan Saronggi, menyampaikan bahwa hujan berlangsung cukup lama sehingga garam yang semestinya bisa dipungut harus kembali menunggu proses kristalisasi ulang.

Ia menuturkan bahwa meski hujan tidak begitu deras, durasinya yang hampir tiga jam cukup merusak hasil panen.

Menurut keterangan petambak, hujan turun mulai pukul 23.00 hingga 01.00 dini hari.

Kristal garam yang sebelumnya sudah terbentuk sempurna akhirnya larut akibat derasnya air hujan.

Baca Juga :  BRI Peduli Salurkan Bantuan Tenda dan Kursi untuk Perkuat Kegiatan Sosial Desa di Ponorogo

Kondisi ini memaksa petambak menunda panen sekaligus memperpanjang waktu produksi.

Dalam seminggu terakhir, petambak garam di Sumenep harusnya telah memasuki musim pungut garam perdana.

Akan tetapi, akibat gangguan cuaca tersebut, mereka harus menunggu setidaknya lima hari agar air laut kembali “tua” dan berproses menjadi kristal garam.

Jika cuaca cerah dan panas terik, proses pembentukan kristal bisa berjalan lebih cepat.

Sebaliknya, jika langit masih mendung atau hujan terus berlanjut, maka air laut akan tetap dalam kondisi muda sehingga produksi garam kembali tertunda.

Gangguan produksi di tingkat petambak juga menjadi tantangan bagi capaian target nasional.

Menurut data PT Garam, total produksi pada tahun 2024 mencapai sekitar 320 ribu ton.

Baca Juga :  Polres Sumenep Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program Pekarangan Pangan Lestari

Untuk tahun 2025, ditetapkan target sebesar 400 ribu ton atau meningkat 80 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Cuaca yang tidak menentu tentu menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi pencapaian target tersebut.

Meski demikian, pemerintah bersama PT Garam telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk diversifikasi lokasi tambak dan penerapan teknologi untuk mempercepat proses kristalisasi.

Hal yang terjadi di Sumenep menjadi pengingat bahwa produksi garam sangat bergantung pada kondisi iklim.

Musim kemarau dengan panas matahari optimal biasanya menjadi periode emas bagi petambak.

Sebaliknya, hujan yang datang di luar prediksi mampu mengakibatkan kerugian karena garam yang siap panen harus kembali ke fase awal.

Baca Juga :  PT RPH Surabaya Siap Layani Hewan Kurban Iduladha 2025, Pastikan Sehat dan Bebas Penyakit

Para petambak berharap musim kemarau tahun ini bisa lebih bersahabat, sehingga produksi garam tidak lagi terganggu.

Dengan begitu, kontribusi mereka dalam memenuhi kebutuhan nasional dapat berjalan sesuai rencana.

Hujan yang mengguyur Kabupaten Sumenep telah menunda panen garam para petambak.

Garam yang sudah mengkristal kembali mencair sehingga dibutuhkan waktu tambahan untuk memulai proses produksi ulang.

Meski hal ini menjadi tantangan, petambak tetap optimistis mampu mendukung target nasional produksi garam yang ditetapkan pemerintah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Inflasi Terkendali, IPM Naik, dan Pengangguran Menurun, Ekonomi Malang Raya Terus Tumbuh
Pemkab Sidoarjo Rencanakan Penyesuaian PBB untuk Sektor Industri dan Pemukiman
Khofifah Dorong Ekonomi Biru Berkelanjutan di Pesisir Melalui Festival Mangrove Jatim VII
PELNI Resmikan Desa Mandiri Pandanrejo, Batu: Wujud Ketahanan Pangan dan Dukungan Kapal Penumpang
Khofifah Tekankan Sinergi Bulog, KMP, dan GPM Lewat Pasar Murah: Solusi Distribusi Beras
Pemkab Sampang Tegaskan Aturan Pembentukan dan Pemberhentian Kelompok Tani untuk Peningkatan Sektor Pertanian
Fraksi NasDem DPRD Jatim Soroti APBD Perubahan 2025: Fokus pada PAD, Aset Daerah, dan BUMD
ACI, Aplikasi Transportasi Lokal yang Bantu UMKM dan Ringankan Beban Konsumen

Berita Terkait

Wednesday, 20 August 2025 - 21:00 WIB

Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca

Wednesday, 20 August 2025 - 20:30 WIB

Inflasi Terkendali, IPM Naik, dan Pengangguran Menurun, Ekonomi Malang Raya Terus Tumbuh

Wednesday, 20 August 2025 - 20:00 WIB

Pemkab Sidoarjo Rencanakan Penyesuaian PBB untuk Sektor Industri dan Pemukiman

Wednesday, 20 August 2025 - 19:30 WIB

Khofifah Dorong Ekonomi Biru Berkelanjutan di Pesisir Melalui Festival Mangrove Jatim VII

Wednesday, 20 August 2025 - 19:00 WIB

PELNI Resmikan Desa Mandiri Pandanrejo, Batu: Wujud Ketahanan Pangan dan Dukungan Kapal Penumpang

Berita Terbaru

Berita

Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca

Wednesday, 20 Aug 2025 - 21:00 WIB