UMKMJATIM.COM – Festival Anggrek Jember (FAJ) kembali hadir untuk ketiga kalinya dan digelar di Gedung Serba Guna Kaliwates pada 22–31 Agustus 2025.
Acara tahunan ini semakin meneguhkan posisi Jember sebagai salah satu pusat kegiatan peranggrekan di Indonesia.
Tahun ini, festival mengusung tema “Anggrek Pesona Loka 2025” yang menyoroti pesona anggrek sebagai bagian dari kekayaan flora lokal dengan daya tarik nasional.
Ketua TP PKK Jember, Ghyta Eka Puspita, dalam sambutannya menekankan pentingnya konsistensi penyelenggaraan FAJ.
Menurutnya, festival ini tidak seharusnya berhenti sebatas pameran, melainkan berkembang menjadi wadah edukasi dan ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi.
Ia menilai bahwa keterlibatan pemuda sangat penting agar potensi anggrek benar-benar dapat dikembangkan secara berkelanjutan.
FAJ juga diharapkan menjadi salah satu agenda unggulan daerah yang mampu menarik perhatian nasional bahkan internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Ning Ghyta menyoroti keberadaan laboratorium anggrek di Jember yang memiliki potensi besar.
Hasil penelitian dari laboratorium tersebut, menurutnya, berpeluang melahirkan berbagai produk turunan bernilai ekonomi tinggi.
Pengembangan ini diharapkan tidak hanya menjadikan anggrek sebagai simbol keindahan semata, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal melalui inovasi produk, pemasaran, hingga peluang ekspor.
FAJ 2025 diikuti 34 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Selain Jember sebagai tuan rumah, peserta juga datang dari Pasuruan, Lumajang, Banyuwangi, Surabaya, Probolinggo, Malang, Blitar, Mojokerto, Nganjuk, hingga dari luar Jawa seperti Sumbawa.
Partisipasi lintas daerah tersebut menjadi bukti bahwa Festival Anggrek Jember telah berkembang menjadi ajang berskala nasional.
Kehadiran para peserta sekaligus memperkuat posisi Jember sebagai pusat peranggrekan dan destinasi florikultura di Indonesia.
Tema Anggrek Pesona Loka yang diangkat tahun ini menegaskan bahwa anggrek bukan sekadar tanaman hias, tetapi juga simbol identitas daerah yang mampu memberi manfaat ekonomi.
Kehadiran festival ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para petani, peneliti, pelaku usaha, dan generasi muda untuk bersama-sama memajukan industri florikultura.
Dengan kombinasi antara riset, kreativitas, dan kolaborasi, anggrek diharapkan menjadi komoditas unggulan yang memberi nilai tambah bagi masyarakat Jember.
FAJ pun dipandang sebagai langkah strategis dalam memperluas daya tarik wisata berbasis flora sekaligus memperkuat branding Jember sebagai kota festival.
Festival Anggrek Jember 2025 bukan hanya tentang keindahan bunga, melainkan sebuah gerakan kolektif untuk memperkuat ekonomi, budaya, dan identitas lokal.
Dengan dukungan pemerintah daerah, keterlibatan generasi muda, serta kehadiran peserta dari berbagai wilayah, FAJ semakin mengukuhkan diri sebagai agenda penting dalam kalender pariwisata dan pertanian Indonesia.***