UMKMJATIM.COM – Harga cabai di Kediri kembali menunjukkan pergerakan fluktuatif. Informasi terbaru yang dirilis oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Rabu (17/9/2025)
dari Pasar Induk Pare menunjukkan adanya kenaikan pada Cabai Merah Besar (CMB), penurunan pada Cabai Merah Keriting (CMK), sementara Cabai Rawit Merah (CRM) tercatat masih stabil.
Untuk kategori CMB, hampir seluruh varietas mengalami kenaikan harga. Varietas Gada MK yang sebelumnya dijual Rp28.000 per kilogram kini naik Rp4.000 menjadi Rp32.000 per kilogram.
Varietas Imola ikut bergerak naik dari Rp26.000 menjadi Rp30.000 per kilogram, sedangkan varietas Sandi 08 yang semula Rp25.000 kini dihargai Rp29.000 per kilogram.
Kenaikan ini menandakan tingginya permintaan pasar terhadap cabai merah besar, terutama karena serapan industri yang cukup tinggi.
Berbeda dengan CMB, harga Cabai Merah Keriting (CMK) justru mengalami penurunan signifikan.
Varietas Boos Tavi turun dari Rp45.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad mengalami penurunan paling tajam, dari Rp46.000 menjadi Rp38.000 per kilogram.
Menurut keterangan Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, pergerakan harga ini mencerminkan dinamika pasar.
Ia menegaskan bahwa meski harga CMK menurun, pasokan cabai tetap stabil.
Sementara itu, harga Cabai Rawit Merah (CRM) relatif tidak mengalami perubahan berarti.
Varietas Brengos 99 dipatok Rp30.000 per kilogram, Asmoro 043 berada di kisaran Rp28.000 per kilogram, dan varietas Prentol/Tumi 99 masih stabil di Rp22.000 per kilogram.
Stabilitas harga cabai rawit merah ini dinilai cukup menguntungkan, terutama bagi pedagang kecil yang mengandalkan pasokan harian.
Dari segi distribusi, komoditas cabai dari Pasar Induk Pare masih terus disalurkan ke berbagai daerah.
Untuk wilayah Jabodetabek, pengiriman cabai rawit merah mencapai 1,5 ton.
Serapan industri juga cukup besar, dengan total 4 ton cabai merah besar, 3 ton cabai rawit merah, serta pengiriman tambahan 1,5 ton cabai rawit merah ke wilayah Kalimantan.
Adapun pasokan cabai didatangkan dari berbagai wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Cabai Merah Besar dipasok dari Kediri, Malang, Blitar, dan Jember dengan total 8 ton.
Sementara Cabai Merah Keriting berasal dari Kediri sebanyak 1 ton, dan Cabai Rawit Merah disuplai dari Kediri, Malang, Jombang, serta Jawa Tengah dengan total 14 ton.
Fluktuasi harga cabai di Kediri menunjukkan dinamika yang wajar dalam rantai pasok komoditas hortikultura.
Kenaikan CMB menegaskan tingginya permintaan industri, penurunan CMK bisa jadi menjadi peluang bagi konsumen, sementara stabilnya CRM memberikan keseimbangan bagi pasar.
Dengan distribusi yang terus berjalan lancar, diharapkan harga tetap terkendali dan tidak memberatkan masyarakat.***