UMKMJATIM.COM – Alun-Alun Trunojoyo Sampang pada Jumat pagi (19/9/2025) dipadati ratusan masyarakat yang hadir untuk memanfaatkan program pangan murah.
Acara ini digelar Pemerintah Kabupaten Sampang dengan menggandeng Badan Pangan Nasional, Bulog, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Sejumlah kebutuhan pokok ditawarkan dengan harga yang jauh lebih bersahabat dibandingkan harga pasar.
Mulai dari beras SPHP, ayam potong, telur, minyak goreng, bawang, cabai, hingga buah segar tersedia di lapak yang disiapkan panitia.
Kehadiran program ini disambut antusias, terbukti dari banyaknya warga yang rela antre sejak pagi hari.
Upaya Menjaga Daya Beli dan Harga Stabil
Kepala Disperta KP Sampang, Suyono, menjelaskan bahwa pangan murah tidak sekadar program sesaat, melainkan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah.
Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut akan terus digelar hingga akhir tahun 2025 untuk memastikan harga pangan tetap terkendali.
Dari sisi produksi beras, Sampang disebut mengalami peningkatan signifikan.
Jika pada tahun lalu hasil panen mencapai 325 ribu ton, tahun ini produksi naik menjadi 346 ribu ton.
Kondisi tersebut membuat cadangan pangan daerah terjaga dengan baik. Suyono menambahkan bahwa mayoritas petani Madura jarang menjual gabah keluar wilayah sehingga stok lokal aman.
Menurutnya, keberlanjutan produksi dan ketersediaan stok adalah kunci agar harga pangan tidak melonjak secara tiba-tiba. Dengan begitu, masyarakat terlindungi dari gejolak harga.
Intervensi untuk Kendalikan Inflasi
Sekretaris Daerah Sampang, Yuliadi Setiawan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah daerah bersama TPID untuk menahan laju inflasi.
Ia menyebut tim selalu turun setiap minggu ke pasar untuk memantau harga sekaligus mengevaluasi kondisi lapangan.
Beras SPHP menjadi salah satu komoditas yang paling diminati warga. Dengan harga Rp55 ribu per 5 kilogram, masyarakat merasa lebih ringan karena di pasaran beras sejenis bisa mencapai Rp62 ribu.
Selisih harga ini dianggap sangat membantu, terutama bagi keluarga dengan kebutuhan rutin yang tinggi.
Harapan Masyarakat
Warga yang hadir mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya gerakan pangan murah. Mereka menyebut harga yang ditawarkan lebih sesuai dengan kemampuan ekonomi sehari-hari.
Banyak di antara mereka berharap kegiatan semacam ini tidak hanya digelar saat ada momentum tertentu, melainkan secara berkala dan berkelanjutan.
Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, program ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Sampang sebagai salah satu daerah yang mampu menjaga ketahanan pangan di Madura.
Melalui sinergi antara pemerintah daerah, Bulog, dan Badan Pangan Nasional, gerakan pangan murah di Sampang terbukti efektif menekan inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
Dengan produksi beras yang meningkat, harga yang lebih stabil, serta intervensi langsung di lapangan, program ini diyakini akan menjadi fondasi penting dalam menjaga kesejahteraan warga.***