UMKMJATIM.COM – Desa Sidodadi menjadi contoh nyata bagaimana kekuatan pemuda dapat membawa perubahan signifikan.
Melalui diterbitkannya Surat Keputusan (SK) resmi, pemerintah desa memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas Karang Taruna.
SK ini menjadi dasar hukum yang memperkuat peran generasi muda dalam menjalankan program unggulan, khususnya di bidang pertanian berkelanjutan.
Langkah ini menegaskan bahwa pemuda desa bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga aktor utama dalam menggerakkan perubahan.
Dengan legalitas yang jelas, program Karang Taruna Sidodadi semakin kokoh dan siap menjangkau dampak yang lebih luas.
Sebagai tindak lanjut, Karang Taruna membentuk Tim Jawara EcoChar yang menjadi pelaksana lokal program berbasis biochar.
Tim ini bergerak mandiri dengan mengoperasikan sistem produksi pupuk ramah lingkungan secara berkesinambungan.
Biochar yang dihasilkan bukan sekadar produk pertanian, tetapi simbol gerakan kolektif pemuda untuk menjaga bumi sekaligus meningkatkan produktivitas lahan.
Kehadiran Tim Jawara EcoChar juga membuka peluang bagi pemuda desa untuk belajar teknologi, manajemen produksi, hingga pemasaran.
Dengan demikian, mereka tidak hanya menghasilkan pupuk, tetapi juga membangun kapasitas diri dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Program EcoChar tidak berdiri sendiri. Keberhasilannya lahir dari kolaborasi yang melibatkan petani, peternak, BUMDes, hingga masyarakat desa.
Petani menyumbang bahan baku dari limbah pertanian, peternak menyediakan kotoran ternak sebagai campuran, sementara BUMDes berperan dalam mendukung distribusi dan pengelolaan usaha.
Masyarakat juga ikut aktif membuat alat produksi biochar, sehingga setiap lapisan memiliki andil dalam menciptakan sistem yang mandiri.
Kolaborasi lintas sektor ini mencerminkan semangat gotong royong yang sudah menjadi identitas budaya bangsa.
EcoChar bukan hanya soal pupuk. Program ini mencerminkan bagaimana pemuda bergerak untuk memberi napas baru bagi desa.
Dengan konsep ramah lingkungan, hasil produksi tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga membantu mengurangi limbah pertanian yang biasanya terbuang percuma.
Inisiatif ini menghadirkan sistem yang bisa diwariskan, menciptakan pondasi keberlanjutan yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Desa Sidodadi pun perlahan berubah menjadi ruang hidup yang produktif sekaligus lestari.
Kunci keberhasilan EcoChar terletak pada semangat kebersamaan.
Pemuda, masyarakat, dan perangkat desa bekerja bersama dengan pendekatan menyenangkan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi gotong royong.
Inovasi besar ini lahir dari desa kecil, membuktikan bahwa dengan hati, keberanian, dan rasa bangga terhadap potensi lokal, Sidodadi mampu mencetak terobosan yang menginspirasi desa lain.
Karang Taruna Sidodadi lewat Tim Jawara EcoChar berhasil menunjukkan bahwa desa mampu menjadi pusat inovasi.
Dukungan SK resmi, sinergi dengan berbagai pihak, serta komitmen pemuda dalam menjalankan program biochar menjadikan desa ini lebih mandiri, ramah lingkungan, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Program ini membuktikan bahwa ketika pemuda bergerak, desa pun bernapas, dan keberlanjutan bisa diwujudkan dari akar rumput.***