UMKMJATIM.COM – Momentum Hari Statistik Nasional yang diperingati setiap 26 September dimanfaatkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jember untuk mengajak seluruh masyarakat lebih peduli pada pentingnya data.
Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, saat berbincang dalam program Halo RRI pada Jumat (26/9/2025), menegaskan bahwa kualitas data statistik menjadi kunci utama dalam menyusun kebijakan pembangunan yang tepat sasaran.
Ia menyampaikan bahwa statistik bukan hanya sekadar angka, melainkan potret nyata kondisi sosial dan ekonomi daerah.
Data tersebut meliputi banyak aspek, mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, angka kemiskinan, hingga indeks pembangunan manusia (IPM).
Oleh sebab itu, ia berharap setiap masyarakat serta pemangku kepentingan dapat memberikan informasi yang sesuai kenyataan saat petugas BPS melakukan survei lapangan.
Menurutnya, data yang baik tidak selalu berarti hasilnya positif, tetapi harus mencerminkan kondisi sebenarnya.
Dengan begitu, permasalahan yang ada bisa terlihat jelas sehingga solusi yang tepat dapat dirumuskan.
Tri mencontohkan kondisi Jember pada tahun 2022, di mana tingkat inflasi tercatat mencapai 7,39 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi yang hanya 4 persen.
Menurutnya, data ini menjadi gambaran penting tentang ketidakseimbangan yang terjadi di lapangan.
“Dari informasi itulah kita bisa mengetahui penyebab masalah dan mencari solusi yang tepat,” jelasnya. Ia menambahkan, kondisi inflasi di Jember saat ini sudah jauh lebih baik dengan catatan 2,03 persen pada Agustus 2025.
Selain inflasi, angka kemiskinan juga menjadi sorotan. Berdasarkan data terbaru, persentase penduduk miskin di Jember mencapai 8,67 persen atau sekitar 216 ribu jiwa.
Meski terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tersebut tetap menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah maupun masyarakat secara keseluruhan.
Untuk memperkuat perencanaan pembangunan, BPS Jember telah membuka akses data secara gratis melalui laman resmi jemberkab.bps.go.id.
Data ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, hingga masyarakat umum yang membutuhkan referensi akurat.
Tri menegaskan bahwa program pembangunan harus berbasis data agar hasilnya dapat tepat sasaran.
Tanpa dukungan data yang valid, tujuan pembangunan sulit tercapai. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung proses pengumpulan data dengan memberikan jawaban jujur dan apa adanya.
Dalam momentum Hari Statistik Nasional tahun ini, BPS Jember kembali menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menghadirkan data berkualitas.
Data yang valid diyakini dapat memperkuat fondasi pembangunan daerah sekaligus memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Tri Erwandi menutup ajakan tersebut dengan harapan, data yang terkumpul bukan hanya menjadi catatan angka,
melainkan pijakan nyata untuk menciptakan kebijakan publik yang adil, tepat sasaran, dan berdampak positif bagi masyarakat Jember serta bangsa Indonesia secara keseluruhan.***