UMKMJATIM.COM – Transformasi digital UMKM kembali menjadi fokus di Kota Malang.
Pada Kamis (2/10/2025), Pemerintah Kota Malang bersama Indosat Ooredoo Hutchison menyelenggarakan pelatihan digitalisasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Malang Creative Center (MCC).
Pelatihan ini bertujuan membantu UMKM lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, terutama dalam pemanfaatan media sosial, kecerdasan buatan (AI), hingga platform e-commerce sebagai sarana pemasaran dan perluasan pasar.
Potensi UMKM di Jawa Timur sangat besar. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, lebih dari 4,6 juta UMKM kini mulai bertransformasi ke ranah digital.
Sementara itu, catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan bahwa Jawa Timur menyumbang 25 persen perekonomian Pulau Jawa, terbesar setelah Jakarta.
Angka tersebut menggambarkan peran penting UMKM sebagai motor pertumbuhan ekonomi, termasuk di Kota Malang yang memiliki basis usaha mikro cukup kuat.
Dengan bekal digitalisasi, pelaku UMKM diharapkan mampu memperluas jangkauan, meningkatkan nilai produk, sekaligus bersaing dengan pasar global.
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber yang membagikan pengalaman dan strategi praktis.
Anisa Rachmadya Putri (Co-Founder & CMO Alecta Global Investama) memberikan wawasan tentang strategi peningkatan nilai produk agar lebih kompetitif.
Ali Masduki dari Rumah Literasi Digital membahas pemanfaatan AI serta penggunaan Instagram untuk pemasaran digital.
Fahri Rizal (Brand Activation, Digital & Social Media Tri) berbagi tips tentang bagaimana memaksimalkan potensi TikTok Shop sebagai saluran penjualan yang sedang berkembang pesat.
Materi yang dibawakan disusun agar mudah dipahami sekaligus bisa langsung dipraktikkan oleh para pelaku UMKM setelah mengikuti pelatihan.
EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, Fahd Yudhanegoro, menekankan pentingnya penguasaan media sosial dalam memperluas jaringan pasar UMKM.
Menurutnya, Malang memiliki potensi besar, sehingga pelatihan ini dihadirkan dengan konsep aplikatif yang bisa langsung diterapkan peserta.
Sementara itu, dari pihak pemerintah, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Keuangan, M. Sailendra, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memperkuat UMKM lokal.
Ia menilai bahwa pelatihan semacam ini mampu memberikan pemahaman menyeluruh tentang kekuatan media sosial bagi pelaku usaha.
Selain sesi pemaparan materi, peserta juga diberi kesempatan mencoba langsung berbagai produk digital yang dapat mendukung aktivitas pemasaran mereka.
Kehadiran program ini bukan sekadar forum pembelajaran, melainkan juga sarana praktik nyata agar UMKM semakin percaya diri dalam mengelola usaha di ranah digital.
Pemerintah Kota Malang berharap, melalui pelatihan ini, pelaku UMKM mampu meningkatkan kapasitas, memperluas pangsa pasar, serta menaikkan omzet penjualan.
Dengan dukungan teknologi, UMKM di Malang diharapkan semakin siap menghadapi tantangan era digital sekaligus memperkuat perekonomian daerah.***