UMKMJATIM.COM – Para peternak ayam petelur di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mendapat angin segar dengan adanya program bantuan jagung subsidi dari pemerintah.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menekan tingginya biaya produksi yang belakangan meningkat akibat naiknya harga bahan pakan, terutama jagung.
Program stimulan jagung subsidi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Perum Bulog, dan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Dalam pelaksanaannya, sebanyak 116,5 ton jagung akan disalurkan kepada 12 peternak ayam petelur yang memiliki populasi ternak sekitar 98.800 ekor ayam.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Mochamad Saleh, menyampaikan bahwa harga jagung kering di pasaran saat ini telah mencapai sekitar Rp6.700 per kilogram.
Kondisi tersebut, menurutnya, berimbas langsung terhadap biaya produksi karena pakan merupakan komponen utama dalam usaha peternakan ayam petelur.
Ia menjelaskan bahwa tingginya harga jagung menjadi salah satu faktor yang menekan margin keuntungan para peternak.
Oleh sebab itu, pemerintah mengambil langkah intervensi dengan menyalurkan jagung subsidi guna membantu menurunkan beban produksi.
Dalam program ini, harga jagung subsidi ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram atau jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar.
Penyaluran dilakukan melalui koperasi peternak dengan tujuan agar proses distribusi dapat berjalan lebih transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
Saleh menuturkan bahwa bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas usaha peternakan ayam petelur di Jombang.
Dengan biaya pakan yang lebih ringan, para peternak diharapkan mampu mempertahankan produktivitas telur sekaligus menjaga kestabilan harga di pasaran.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program stimulan ini tidak hanya berfungsi sebagai bantuan jangka pendek, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan sektor peternakan rakyat.
Pemerintah menilai bahwa sektor peternakan ayam petelur memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah, khususnya dalam penyediaan protein hewani yang terjangkau.
Selain memberikan subsidi jagung, Dinas Peternakan Jombang juga terus melakukan pendampingan teknis kepada para peternak.
Pendampingan ini mencakup manajemen kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, serta efisiensi penggunaan pakan.
Dengan demikian, diharapkan produktivitas ayam petelur tetap optimal meski biaya produksi mengalami fluktuasi.
Pemerintah daerah juga mendorong peternak untuk memperkuat kelembagaan koperasi sebagai wadah bersama dalam pembelian bahan pakan dan pemasaran hasil produksi.
Melalui sistem kolektif tersebut, posisi tawar peternak diharapkan semakin kuat sehingga dapat menekan ketergantungan pada tengkulak dan memperbaiki rantai distribusi telur di tingkat lokal.
Kebijakan penyaluran jagung subsidi ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan nasional.
Dengan dukungan pasokan bahan pakan yang terjangkau, pemerintah berharap produksi telur di Kabupaten Jombang dapat terus meningkat, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap sumber protein hewani dapat terpenuhi dengan harga yang wajar.
Dengan langkah konkret ini, Jombang diharapkan mampu menjadi daerah percontohan dalam penerapan program subsidi pakan bagi peternak ayam petelur.
Dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat hingga daerah diyakini mampu menjaga keseimbangan antara produktivitas, kesejahteraan peternak, dan kestabilan harga di pasaran.***











