UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang menggelar Pasar Murah di Gedung Serbaguna, Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, pada Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari hingga Rabu (12/11/2025) dengan tujuan utama menekan inflasi daerah serta menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Tahun Baru 2026.
Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar, menjelaskan bahwa pelaksanaan pasar murah menjadi salah satu bentuk kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan dan daya beli warga.
Menurutnya, harga bahan pangan yang dijual telah mendapatkan intervensi langsung dari pemerintah agar lebih terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Asep menuturkan bahwa sejumlah komoditas utama yang disediakan merupakan bahan pokok yang sering memicu inflasi, seperti beras, gula, bawang merah, bawang putih, dan telur ayam ras.
Pemerintah, kata dia, berupaya memastikan agar harga di Pasar Murah jauh lebih rendah dibandingkan harga pasaran. “Langkah ini diambil agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya meskipun harga di pasaran sedang berfluktuasi,” ujarnya.
Selain menghadirkan berbagai komoditas pangan, kegiatan ini juga bekerja sama dengan Bank Jatim serta menyediakan doorprize menarik berupa body bag untuk para pengunjung yang berbelanja.
Asep berharap kegiatan semacam ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi warga Tanah Kali Kedinding, khususnya bagi keluarga dengan penghasilan terbatas.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini.
Ia menjelaskan bahwa lokasi pelaksanaan di Tanah Kali Kedinding dipilih karena kawasan tersebut padat penduduk dan belum pernah menjadi titik penyelenggaraan pasar murah sebelumnya.
“Dengan kegiatan ini, kami ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat stabilisasi harga, terutama di wilayah padat yang rawan terdampak inflasi,” jelasnya.
Febrina juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan pasar murah turut melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari wilayah sekitar.
Tujuannya tidak hanya menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku usaha lokal.
Ia menambahkan, program ini diharapkan dapat membantu menekan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya yang belakangan cenderung naik di pasaran.
Adapun daftar harga bahan pokok yang dijual di Pasar Murah Surabaya ini jauh lebih murah dari harga eceran umum, antara lain:
Beras SPHP 5 kg dijual Rp55.000
Beras Premium Jatim Cetar 5 kg seharga Rp73.000
Telur ayam ras per pack Rp24.000
Gula pasir 1 kg Rp16.000
Minyak goreng 1 liter Rp15.000
Tepung terigu 1 kg Rp10.000
Bawang putih 250 gram Rp7.000
Bawang merah 250 gram Rp8.000
Kecap manis Rp7.000
Harga yang lebih terjangkau ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa membebani pengeluaran rumah tangga.
Pemerintah juga menargetkan kegiatan serupa bisa digelar secara rutin di berbagai titik lain di Surabaya untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat menjelang pergantian tahun.
Melalui inisiatif kolaboratif ini, Pemkot Surabaya dan Bakorwil III Malang menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga ketahanan pangan, stabilitas harga, serta kesejahteraan warga di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang.***











