UMKMJATIM.COM – Dalam upaya memperkuat sinergi antar-kantor wilayah dan meningkatkan efektivitas komunikasi publik,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang melakukan kunjungan kerja dan studi banding ke OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) di Makassar pada Rabu, 12 November 2025.
Kunjungan tersebut tidak hanya berfokus pada pertukaran informasi terkait pelaksanaan program kerja,
tetapi juga menjadi ajang pembelajaran tentang pengembangan program asuransi untuk nelayan yang telah lebih dulu dijalankan di wilayah kerja OJK Makassar.
Kepala OJK Malang, Farid Falatehan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggali pengalaman dari OJK Sulselbar dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat berbasis sektor keuangan.
Ia menekankan pentingnya sinergi antarwilayah agar inisiatif yang bermanfaat dapat direplikasi di berbagai daerah.
Farid menjelaskan bahwa pihaknya ingin mempelajari secara langsung praktik baik yang dilakukan oleh OJK Makassar, terutama dalam hal penguatan sektor asuransi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
Menurutnya, model yang diterapkan di Sulselbar bisa menjadi inspirasi dalam pengembangan kebijakan serupa di wilayah kerja OJK Malang, seperti di Pasuruan dan sekitarnya.
Selain fokus pada pembelajaran program ekonomi, Farid juga menyoroti pentingnya komunikasi publik yang efektif.
Ia menyebut bahwa OJK Malang termasuk salah satu kantor dengan aktivitas komunikasi paling tinggi, baik melalui media massa maupun media sosial.
Farid menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin mengeluarkan siaran pers dan konten edukatif, sehingga informasi mengenai kebijakan dan program keuangan dapat tersampaikan secara jelas kepada masyarakat.
Ia menambahkan bahwa akun Instagram OJK Malang kini telah memiliki 23 ribu pengikut, menduduki posisi kedua setelah OJK Jawa Barat dengan 26 ribu pengikut.
Kegiatan komunikasi ini, menurut Farid, menjadi bagian dari upaya memperkuat literasi keuangan masyarakat sekaligus menjaga transparansi lembaga di mata publik.
Menariknya, OJK Malang juga menjadi salah satu kantor yang paling banyak diminati oleh mahasiswa untuk magang.
Tidak hanya dari wilayah Jawa Timur, tetapi juga dari daerah lain seperti Yogyakarta dan Jakarta.
Farid menilai tingginya minat ini merupakan indikator bahwa OJK Malang telah membangun citra positif dan terbuka terhadap dunia akademik.
Kunjungan kerja tersebut disambut langsung oleh Arif Machfoed, Kepala Direktorat Pengawasan PUJK, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Sulselbar.
Dalam kesempatan itu, Arif menjelaskan bahwa OJK Sulselbar tercatat dalam 4.921 pemberitaan media sepanjang tahun 2025 — sebuah capaian yang mencerminkan tingginya aktivitas komunikasi publik lembaga tersebut.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya memperluas jangkauan literasi keuangan dan edukasi publik, terutama di wilayah-wilayah dengan akses informasi terbatas.
Kegiatan studi banding ini diakhiri dengan diskusi interaktif bersama insan media lokal, yang membahas strategi penyebaran informasi keuangan yang efektif dan menarik bagi masyarakat.
Baik OJK Malang maupun OJK Sulselbar sepakat untuk meningkatkan kolaborasi dalam bidang komunikasi publik, terutama dalam penyusunan siaran pers, pelatihan jurnalisme ekonomi, dan penyelenggaraan literasi keuangan terpadu.
Melalui kolaborasi tersebut, kedua lembaga berharap pesan literasi keuangan dan perlindungan konsumen dapat menjangkau masyarakat lebih luas, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan di Indonesia.***











