UMKMJATIM.COM – Agar proses pendaftaran petugas haji berjalan lancar, calon pelamar perlu memahami berbagai persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap ketentuan disusun untuk memastikan bahwa para petugas benar-benar siap menjalankan amanah besar dalam memberikan pelayanan kepada jemaah selama proses penyelenggaraan ibadah haji.
Oleh karena itu, sebelum memulai registrasi, penting bagi peserta untuk memastikan bahwa seluruh kriteria dasar dan kualifikasi khusus telah dipenuhi.
Persyaratan umum yang berlaku menjadi pondasi dasar dalam seleksi.
Calon petugas harus merupakan Warga Negara Indonesia yang beragama Islam.
Ketentuan ini ditetapkan agar para petugas dapat mendampingi jemaah secara maksimal, baik dalam aspek ibadah maupun kebutuhan dasar yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan haji.
Laki-laki ataupun perempuan diperkenankan mendaftar selama memenuhi standar kesehatan dan memiliki komitmen kuat dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah.
Selain itu, peserta tidak diperbolehkan mendaftar apabila sedang dalam kondisi hamil, terutama bagi pelamar perempuan.
Kebijakan ini diberlakukan demi menjaga keselamatan calon petugas sekaligus memastikan mereka mampu menjalankan tugas berat di lapangan.
Penyelenggaraan haji membutuhkan tenaga yang prima, mengingat mobilitas tinggi dan kondisi cuaca di Arab Saudi yang cukup ekstrem.
Integritas, kredibilitas, serta rekam jejak yang baik juga menjadi standar yang harus dipenuhi.
Calon petugas diharapkan memiliki karakter yang dapat dipertanggungjawabkan, mampu bekerja dengan penuh dedikasi, serta siap menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku.
Seleksi petugas haji tidak hanya menilai kompetensi teknis, tetapi juga menekankan aspek moral dan tanggung jawab.
Pada beberapa kategori posisi, ketentuan usia minimal diberlakukan. Contohnya, untuk layanan akomodasi, batas usia yang diterapkan berada pada rentang 25 hingga 57 tahun.
Rentang usia tersebut dipilih karena dianggap ideal dalam hal kemampuan fisik, pengalaman kerja, serta kesiapan mental untuk melayani jemaah dalam kondisi dinamis.
Kemampuan berbahasa Arab maupun Inggris turut menjadi nilai tambah.
Walaupun tidak selalu menjadi syarat mutlak, kemampuan tersebut sangat diutamakan karena interaksi langsung dengan pihak otoritas Arab Saudi maupun kebutuhan komunikasi selama pelaksanaan ibadah biasanya menggunakan kedua bahasa tersebut.
Petugas yang memiliki keterampilan bahasa akan lebih mudah menjalankan tugas di berbagai situasi.
Selain persyaratan umum, terdapat persyaratan khusus untuk beberapa posisi tertentu.
Misalnya, untuk posisi pembimbing ibadah, pelamar diwajibkan memiliki sertifikat pembimbing manasik haji.
Sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa calon petugas memiliki pemahaman yang memadai mengenai tata cara ibadah haji, sehingga mampu membimbing jemaah dengan benar dan tepat sesuai tuntunan syariat.
Dengan memahami seluruh persyaratan ini, calon pendaftar dapat menyiapkan diri secara lebih matang sebelum mengikuti proses rekrutmen.
Kesiapan administrasi, kompetensi, serta komitmen pelayanan menjadi kunci utama dalam menjalankan amanah sebagai petugas haji.
Melalui seleksi yang ketat dan profesional, diharapkan setiap petugas yang terpilih mampu memberikan pelayanan terbaik dan memastikan seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan nyaman, aman, dan tertib.***











