Syarat Lengkap Penerima Bantuan PIP 2025: Ketentuan, Kriteria, dan Prioritas Penerima

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 25 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan yang merata bagi seluruh peserta didik di Indonesia.

Melalui bantuan ini, siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK dapat memperoleh dukungan biaya pendidikan, sehingga proses belajar dapat berlangsung tanpa hambatan ekonomi.

Agar penyaluran bantuan tepat sasaran, pemerintah menetapkan sejumlah kriteria yang menjadi dasar penentuan calon penerima PIP.

Kriteria ini mencakup kondisi sosial ekonomi peserta didik beserta pihak keluarganya.

Secara umum, peserta didik yang berhak menerima PIP berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Salah satu indikator utamanya adalah kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP). KIP menjadi bukti bahwa siswa tersebut telah masuk dalam kelompok yang diprioritaskan menerima bantuan.

Dengan memiliki KIP, peserta didik tercatat sebagai sasaran utama dalam penyaluran PIP secara nasional.

Baca Juga :  Hari Pajak 2025: Momentum Pajak Tumbuh untuk Indonesia yang Semakin Tangguh

Selain pemegang KIP, peserta didik yang berasal dari keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) juga menjadi prioritas utama penerima manfaat.

PKH merupakan program bantuan sosial berbasis keluarga yang menyasar rumah tangga miskin, sehingga siswa yang berada dalam keluarga PKH otomatis memenuhi syarat untuk menerima PIP.

Hal ini bertujuan memastikan anak-anak dalam kategori miskin atau rentan tidak terhambat dalam mengakses pendidikan yang layak.

Kategori berikutnya adalah peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

KKS merupakan identitas keluarga penerima manfaat bantuan sosial yang terdata secara resmi oleh pemerintah.

Keluarga yang memegang KKS biasanya masuk dalam kelompok kurang mampu, sehingga anak-anak dari keluarga ini menjadi sasaran PIP agar tidak mengalami kesulitan dalam pembiayaan pendidikan.

Baca Juga :  Institut Asia Malang Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Inovasi Mahasiswa

Tidak hanya berdasarkan kondisi ekonomi, PIP juga menyasar peserta didik yang berada dalam kondisi sosial tertentu.

Salah satu kelompok penting yang masuk dalam syarat penerima adalah anak yatim, piatu, atau yatim piatu, baik yang tinggal bersama keluarga maupun berada di lingkungan sekolah, panti sosial, atau panti asuhan.

Kelompok ini membutuhkan perhatian khusus agar mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan finansial.

Selain itu, peserta didik yang mengalami kelainan fisik, menjadi korban musibah, atau terkena dampak bencana alam juga dimasukkan dalam prioritas penerima PIP.

Kehilangan tempat tinggal, jatuh sakit, atau mengalami kondisi tubuh tertentu dapat menjadi penghambat keberlanjutan sekolah.

Oleh karena itu, bantuan PIP hadir untuk membantu peserta didik tetap fokus pada pendidikan meski sedang menghadapi situasi sulit.

Baca Juga :  BLT Kesra 2025: Sasar 35 Juta Keluarga, Dukung Pemerataan Kesejahteraan Nasional

Pemerintah juga memberi perhatian kepada anak yang orang tuanya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau tinggal di wilayah yang terdampak konflik sosial.

Kehilangan sumber penghasilan utama dapat membuat keluarga kesulitan membiayai pendidikan.

Dengan adanya PIP, diharapkan beban tersebut dapat berkurang sehingga anak tetap dapat bersekolah tanpa harus berhenti atau mengalami keterlambatan pendidikan.

Secara keseluruhan, syarat penerima PIP dirancang untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan menyentuh kelompok yang selama ini paling membutuhkan dukungan biaya pendidikan.

Dengan memahami seluruh kriteria tersebut, sekolah dan orang tua dapat lebih mudah menentukan apakah peserta didik masuk dalam kategori penerima atau tidak.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jawa Timur Genjot Inseminasi Buatan 2025 untuk Percepatan Swasembada Daging Nasional
Manfaat dan Cara Aman Penggunaan Fungisida Mankozeb untuk Tanaman Jeruk agar Terhindar dari Serangan Jamur
APBD Bondowoso 2026 Disepakati Turun, Pemkab Diminta Genjot PAD Tanpa Membebani Masyarakat
BPJS Kesehatan Pamekasan Perkuat Transparansi dan Pengawasan untuk Wujudkan JKN Berkelanjutan
Surabaya Gelar Job Fair Disabilitas 2025: 285 Lowongan Dibuka, Ratusan Pencari Kerja Antusias
Panduan Lengkap Cara Cek Penerima BLTS Secara Online Lewat HP dengan Mudah
Cara Lengkap Cek Status KJP Plus Tahap 2 Tahun 2025 Secara Mandiri Lewat Situs Resmi
Tips Jitu Mendapatkan Promo Tiket Pesawat Nataru 2025 agar Liburan Lebih Hemat

Berita Terkait

Tuesday, 25 November 2025 - 21:00 WIB

Jawa Timur Genjot Inseminasi Buatan 2025 untuk Percepatan Swasembada Daging Nasional

Tuesday, 25 November 2025 - 20:30 WIB

Manfaat dan Cara Aman Penggunaan Fungisida Mankozeb untuk Tanaman Jeruk agar Terhindar dari Serangan Jamur

Tuesday, 25 November 2025 - 20:00 WIB

APBD Bondowoso 2026 Disepakati Turun, Pemkab Diminta Genjot PAD Tanpa Membebani Masyarakat

Tuesday, 25 November 2025 - 19:30 WIB

BPJS Kesehatan Pamekasan Perkuat Transparansi dan Pengawasan untuk Wujudkan JKN Berkelanjutan

Tuesday, 25 November 2025 - 19:00 WIB

Surabaya Gelar Job Fair Disabilitas 2025: 285 Lowongan Dibuka, Ratusan Pencari Kerja Antusias

Berita Terbaru