UMKMJATIM.COM – Di tengah maraknya penyaluran bantuan sosial pada 2025, masyarakat perlu semakin waspada terhadap informasi palsu yang mengatasnamakan BLT Kesra.
Banyak kasus penipuan memanfaatkan ketidaktahuan warga, mulai dari link palsu, pesan WhatsApp, hingga oknum yang berkedok petugas bantuan.
Untuk itu, penting memahami cara mengidentifikasi informasi resmi agar tidak menjadi korban.
Melalui langkah-langkah sederhana, masyarakat dapat memastikan bahwa setiap informasi yang diterima benar-benar berasal dari pemerintah.
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memeriksa informasi melalui kanal resmi pemerintah.
Situs Kementerian Sosial (Kemensos) menjadi rujukan utama untuk mengetahui seluruh pembaruan terkait BLT Kesra 2025, baik mengenai jadwal penyaluran, mekanisme pencairan, hingga persyaratan penerima.
Selain situs utama, masyarakat juga dapat mengakses aplikasi dan laman Cekbansos yang disediakan Kemensos.
Platform digital ini terintegrasi langsung dengan sistem DTKS sehingga dapat dipastikan keabsahannya.
Pemerintah juga aktif memberikan pengumuman melalui akun media sosial resmi yang telah memiliki tanda verifikasi.
Mengikuti kanal resmi ini menjadi cara termudah untuk mendapatkan informasi aktual tanpa terjebak kabar palsu.
Selain mengecek sumber informasi, masyarakat juga perlu berhati-hati terhadap petugas lapangan yang mengatasnamakan lembaga pemerintah.
Saat pendataan penerima bantuan dilakukan, petugas resmi akan membawa identitas lengkap berupa kartu pengenal, surat tugas, dan perlengkapan administrasi lain.
Jika ada seseorang yang datang tanpa identitas jelas atau meminta data pribadi secara berlebihan, warga perlu waspada.
Verifikasi identitas petugas merupakan langkah penting untuk menghindari penipuan berkedok pendataan bansos.
Keamanan data pribadi juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Masyarakat dianjurkan untuk tidak pernah membagikan kode OTP, PIN, foto KTP, atau nomor rekening kepada siapa pun, termasuk kepada orang yang mengaku sebagai petugas bantuan.
Sistem pemerintah tidak pernah meminta OTP melalui telepon maupun pesan pribadi. Jika masyarakat membagikan data sensitif, risiko penyalahgunaan identitas hingga kejahatan digital menjadi semakin besar.
Menjaga kerahasiaan data pribadi merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap berbagai modus penipuan yang saat ini semakin canggih.
Bila masyarakat menerima telepon, pesan, atau ajakan mencurigakan yang mengatasnamakan Kemensos, langkah terbaik adalah melakukan pengecekan ulang melalui call center resmi.
Kemensos menyediakan nomor layanan pengaduan untuk membantu masyarakat melakukan verifikasi informasi.
Dengan menghubungi call center, masyarakat dapat memastikan apakah pesan tersebut benar atau merupakan bagian dari upaya penipuan.
Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada pungutan biaya dalam proses penerimaan BLT Kesra.
Karena itu, setiap permintaan uang, biaya administrasi, atau transfer dana adalah tanda kuat adanya penipuan.
Mengidentifikasi informasi resmi BLT Kesra 2025 tidaklah sulit jika masyarakat memahami cara mengecek sumber informasi, memverifikasi petugas, dan menjaga keamanan data pribadi.
Warga yang aktif melakukan pengecekan dan tidak mudah percaya terhadap link atau pesan tidak resmi akan terhindar dari berbagai bentuk penipuan.
Melalui kewaspadaan kolektif, proses penyaluran bantuan dapat berjalan lancar, aman, dan tepat sasaran.
Pada akhirnya, literasi digital dan pemahaman masyarakat menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari hoaks dan penipuan yang memanfaatkan program bantuan sosial.***











