UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kediri menilai ikan lele memiliki potensi ekonomi yang signifikan, terbukti dengan tingginya angka produksi ikan lele di beberapa peternakan di wilayah tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Pjs Bupati Heru Wahono Santoso saat mengunjungi dua peternakan ikan lele terkemuka, Kusuma Karya Catfish dan Republik Lele, yang terletak di Kecamatan Pare, beberapa waktu lalu.
“Kami sebagai pemerintah kabupaten tentu merasa senang ada pengusaha lokal yang sukses dalam berbudidaya,” ungkap Heru Wahono Santoso dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (10/12/2024).
Di Kusuma Karya Catfish, Jajak, seorang karyawan, menjelaskan bahwa terdapat puluhan kolam yang dikelola dengan sistem yang menyesuaikan ukuran ikan lele.
Di antaranya, ada sekitar 72 kolam untuk pembibitan dan 1300 kolam bioflok untuk pembesaran ikan lele. Dengan dukungan lahan dan kolam yang luas, Kusuma Karya Catfish mampu memproduksi hingga 5 ton ikan lele per hari yang membutuhkan 5 truk untuk distribusinya.
“Dengan ukuran ikan lele besar rata-rata bisa menghasilkan 5 ton per hari,” ucap Jajak.
Sementara itu, di Republik Lele, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Presiden Republik Lele Muhammad Yusron mengungkapkan bahwa produksi ikan lelenya difokuskan untuk membudidayakan ikan lele mulai dari benih hingga siap panen dalam waktu 3 bulan.
Setiap bulan, Republik Lele memproduksi antara 3,5 hingga 4 juta benih ikan lele. Mereka juga mampu melakukan panen 10 ton ikan lele per hari.
“Kalau pemasaran 80 persen ke Surabaya, 10 persen di Lamongan, 10 persen ada di lima kota di Jawa Tengah,” tutup Yusron, yang menambahkan bahwa hasil produksi mereka kini telah dipasarkan hingga ke luar daerah.
Kedua peternakan ini menunjukkan betapa besar potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari budidaya ikan lele, yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal Kabupaten Kediri tetapi juga menjadi salah satu produk unggulan yang dipasarkan ke berbagai daerah.