Usaha Berbasis Daun Kelor di Mojokerto Menjadi Inovasi Produk Lokal yang Kaya Manfaat

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 11 December 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Usaha berbasis daun kelor di Mojokerto, yang menghasilkan teh, bubuk, dan masker kelor, mendukung kesehatan dan perekonomian lokal.

Usaha berbasis daun kelor di Mojokerto, yang menghasilkan teh, bubuk, dan masker kelor, mendukung kesehatan dan perekonomian lokal.

UMKMJATIM.COM – Usaha berbasis daun kelor yang dikelola oleh pasangan suami istri Muji Wahyu Widodo dan Sri Andrijanti kini menjadi salah satu inovasi produk lokal masyarakat Mojokerto yang kaya manfaat.

Produk olahan daun kelor mereka, seperti teh dan bubuk kelor, telah membuktikan keunggulan bahan alami ini dalam mendukung kesehatan.

“Daun kelor disebut sebagai 1.000 manfaat karena kaya akan vitamin, terutama vitamin C,” ungkap Sri Andrijanti dalam wawancara pada Sabtu (7/12/2024).

Produk olahan daun kelor yang diproduksi oleh pasangan ini berlokasi di Jl. Pendidikan RT 03/RW 02, Lingkungan Pulowetan, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon.

Mereka menjalankan usaha ini secara mandiri bersama masyarakat sekitar, terutama ibu rumah tangga dan lanjut usia (lansia). Meskipun produk mereka belum terdaftar di BPOM, usaha ini telah memiliki sertifikasi PIRT dan halal.

Baca Juga :  Pemkab Bojonegoro Dorong Peningkatan TKDN dalam Konstruksi Melalui Pembinaan Teknis

Produk olahan daun kelor ini bervariasi, mulai dari teh kelor, bubuk kelor, masker kelor, hingga makanan berbahan dasar kelor. Usaha ini bertujuan untuk membawa manfaat kesehatan bagi masyarakat sekaligus mendukung perekonomian lokal.

Teh kelor diproduksi dalam tiga varian rasa, yaitu original, jahe merah, dan lemon grass atau serai. Bubuk kelor, di sisi lain, dapat digunakan sebagai taburan makanan, substitusi bahan masakan, atau masker wajah.

Dalam proses produksinya, usaha ini dibantu oleh 5 hingga 6 karyawan yang sebagian besar berasal dari ibu rumah tangga atau lansia.

Sri Andrijanti juga menceritakan tentang perubahan dalam proses produksi mereka, “Awalnya, kami hanya menggunakan nampan yang ditutup kain untuk mengeringkan daun kelor, tetapi kini telah memiliki fasilitas pengeringan khusus dengan kapasitas 15 kilogram daun basah.”

Baca Juga :  Dai Zi Zheng: Seniman Konseptual yang Mengusung Tema Ekologi dan Sosial

Penjualan produk ini mencapai rata-rata 50 pax per bulan untuk setiap jenis olahan. Namun, mereka mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar adalah memperkenalkan manfaat daun kelor kepada masyarakat yang lebih luas.

Sri juga bercerita tentang pengalaman mereka dalam memasarkan produk secara online. “Kami pernah membuka akun Instagram untuk pemasaran, tetapi terhenti karena tidak ada admin,” tambah Sri.

Saat ini, pemasaran produk lebih banyak dilakukan secara langsung kepada teman dan saudara, dengan produk juga sudah dikirim ke Jakarta dan Pare. Mereka juga telah menjalin kerja sama dengan STIKES Surabaya untuk memasok teh kelor sebagai nutrisi tambahan bagi lansia.

Di akhir wawancara, Sri menyampaikan harapan besar terhadap usahanya. “Kami berharap usaha ini dapat menjadi sentral kelor dan oleh-oleh khas Kota Mojokerto.

Baca Juga :  Wamen UMKM Helvi Y Moraza Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Kota Batu Sebagai Sentra Wisata UMKM

Kami ingin menciptakan persaingan sehat di pasar sekaligus menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan daun kelor secara lebih kreatif, seperti membuat onde-onde kelor,” pungkas Sri.

Dengan dukungan dari pemerintah Mojokerto yang turut menyediakan lahan kelor, usaha ini diharapkan dapat berkembang lebih jauh, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memajukan industri lokal berbasis kelor.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkab Sidoarjo Fasilitasi UMKM dengan Galeri dan Kemudahan Modal
11 Ide Usaha untuk Ibu Rumah Tangga yang Bisa Dicoba di Rumah
20 Ide Bisnis Kreatif yang Menjanjikan di Tahun 2025
Pemkot Malang Gelar Gebyar UMKM Naik Kelas 2024: Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal
ASN Kabupaten Probolinggo Wajib Belanja Produk UMKM Mulai Januari 2025
10 Peluang Bisnis 2025 yang Menjanjikan Bagi yang Ingin Mulai Usaha
15 Peluang Usaha Potensial untuk Tahun 2025
15 Usaha yang Menjanjikan pada 2025 di Berbagai Bidang

Berita Terkait

Monday, 6 January 2025 - 08:00 WIB

Pemkab Sidoarjo Fasilitasi UMKM dengan Galeri dan Kemudahan Modal

Thursday, 2 January 2025 - 08:00 WIB

11 Ide Usaha untuk Ibu Rumah Tangga yang Bisa Dicoba di Rumah

Wednesday, 1 January 2025 - 13:00 WIB

20 Ide Bisnis Kreatif yang Menjanjikan di Tahun 2025

Monday, 30 December 2024 - 18:19 WIB

Pemkot Malang Gelar Gebyar UMKM Naik Kelas 2024: Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal

Monday, 30 December 2024 - 18:16 WIB

ASN Kabupaten Probolinggo Wajib Belanja Produk UMKM Mulai Januari 2025

Berita Terbaru