UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan adanya kejadian angin kencang yang melanda Dusun Jemunang, Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, pada Selasa (4/2/2025).
Insiden ini menyebabkan kerusakan pada dua rumah warga setempat akibat terjangan angin yang bertiup dengan intensitas tinggi.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, angin mulai bertiup sejak pukul 09.00 WIB, namun mencapai kecepatan maksimal sekitar pukul 11.30 WIB.
Cuaca ekstrem ini mengakibatkan atap rumah warga terangkat dan terbawa angin, sehingga beberapa rumah mengalami kerusakan cukup parah.
Dari data yang dihimpun, dua rumah yang terdampak milik warga bernama Pasir dan Sunarko.
Atap rumah mereka mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang. BPBD Kabupaten Malang memperkirakan total kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp 15 juta.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa tersebut.
Menindaklanjuti insiden ini, BPBD Kabupaten Malang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Beberapa kebutuhan mendesak yang diidentifikasi meliputi sembako, terpal sebagai penutup sementara bagi rumah yang atapnya rusak, serta paket sandang.
Laporan mengenai kejadian ini pertama kali diterima BPBD dari staf Kecamatan Wagir pada pukul 12.40 WIB.
Tak lama setelah itu, tim BPBD langsung bergerak ke lokasi guna melakukan kaji cepat terkait dampak bencana.
Koordinasi juga dilakukan dengan Pemerintah Desa Pandanrejo, Muspika Kecamatan Wagir, serta berbagai pihak lainnya, seperti PMI Kabupaten Malang, Marva Telekomunikasi, Buana Solusindo, dan warga sekitar.
Dalam menghadapi potensi bencana serupa, Ichwanul Muslimin mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.
Ia menekankan pentingnya memantau informasi terkini dari BMKG serta segera melaporkan kepada pihak berwenang jika terjadi insiden serupa di wilayah mereka.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat, diharapkan respons terhadap bencana seperti ini dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
BPBD juga terus mengimbau warga untuk mengambil langkah-langkah mitigasi guna mengurangi risiko kerusakan akibat cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi.***