Peningkatan Hasil Panen Jagung di Sumenep, Petani Nikmati Kenaikan Produksi dan Harga

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 23 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Musim panen jagung di Kabupaten Sumenep, Madura, telah dimulai sejak awal Februari 2025.

Para petani di wilayah tersebut merasakan peningkatan signifikan dalam hasil panen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Salah satu petani yang merasakan manfaat ini adalah Jeki, warga Desa Ganding berusia 53 tahun.

Jeki mengungkapkan bahwa hasil panen jagung tahun ini mengalami lonjakan yang cukup menggembirakan.

Jika pada musim panen sebelumnya ia hanya berhasil mengumpulkan sekitar 1 ton jagung, kali ini hasil panennya mencapai sekitar 1,5 ton.

Peningkatan tersebut, menurutnya, memberikan harapan lebih baik bagi kesejahteraan petani.

Menurut Jeki, keberhasilan musim panen kali ini tidak lepas dari berbagai faktor pendukung yang saling berkaitan.

Persiapan lahan yang matang, penggunaan benih berkualitas, serta kondisi cuaca yang mendukung menjadi elemen penting dalam peningkatan produksi jagung di daerahnya.

Baca Juga :  Dari Hobi Jadi Rezeki: Perjuangan UMKM Keripik Buah Malang Bu Siti Munifah

Selain itu, ketersediaan air yang mencukupi selama masa tanam turut memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

Lebih lanjut, Jeki menjelaskan bahwa ketersediaan modal dan pupuk yang tepat waktu serta dalam jumlah yang memadai juga menjadi faktor penentu dalam mencapai hasil panen yang optimal.

Dengan adanya dukungan tersebut, petani dapat melakukan perawatan tanaman dengan lebih baik dan menghindari risiko penurunan produktivitas.

Selain aspek-aspek tersebut, minimnya serangan hama dan penyakit tanaman tahun ini juga memberikan dampak positif pada hasil panen.

Para petani di Desa Ganding mendapatkan pelatihan mengenai cara membasmi hama secara efektif menggunakan pestisida dan obat-obatan yang tepat.

Pendekatan ini terbukti mampu menekan potensi kerusakan tanaman akibat serangan hama seperti ulat grayak, belalang, dan kutu daun yang biasanya menjadi ancaman utama bagi tanaman jagung di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Toko Camilan Khas Daerah Sumenep Diburu Saat Lebaran: Tradisi Budaya yang Menguntungkan Penjual

Dari sisi harga, Jeki menyebutkan adanya kenaikan yang cukup signifikan.

Harga jual jagung yang sebelumnya berada di kisaran Rp 3.800 per kilogram kini meningkat menjadi Rp 4.400 per kilogram.

Kondisi ini tentu memberikan keuntungan tambahan bagi petani, seiring dengan meningkatnya hasil panen yang diperoleh.

Dengan peningkatan produksi dan harga jual yang lebih baik, Jeki berharap kondisi ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para petani di wilayahnya.

Selain itu, ia juga menginginkan agar hasil panen yang melimpah mampu mendukung peningkatan stok pangan lokal dan turut serta dalam mewujudkan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Secara keseluruhan, musim panen jagung di Sumenep tahun ini memberikan angin segar bagi para petani.

Baca Juga :  Banser Lamongan Didorong Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Peningkatan produksi, ditambah dengan harga jual yang menguntungkan, menjadi kombinasi ideal untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat tani di wilayah tersebut.

Dukungan dari berbagai pihak, baik dalam penyediaan modal, pupuk, maupun pelatihan teknis, diharapkan terus berlanjut agar keberhasilan ini dapat dipertahankan di masa mendatang.

Melihat perkembangan positif ini, banyak pihak optimistis bahwa sektor pertanian, khususnya komoditas jagung, akan terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

306 Kopdes Merah Putih Resmi Berdiri di Jombang, Siap Dorong Ekonomi Desa Lewat Unit Usaha Produktif
Wingko Gulung: Inovasi Jajanan Khas Malang yang Lahir dari Tekanan Ekonomi dan Kini Jadi Primadona
474 Koperasi Merah Putih Diluncurkan, Lamongan Mantapkan Ekonomi Desa Berbasis Gotong Royong
Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Beras Oplosan, Warga Diminta Aktif Melapor
Dinsos Jatim Tegas! Rekening Bansos yang Dipakai untuk Judi Online Bakal Dicabut
Dekopinda Bangkalan Kawal Koperasi Merah Putih untuk Kebangkitan Ekonomi Desa
Aset Perbankan di Malang Tumbuh Signifikan, OJK Optimistis Meski NPL Sedikit Naik
Operasi Pasar Murah di Kediri Diserbu Warga, Harga Beras Turun Hingga Rp8.000 per Karung

Berita Terkait

Friday, 25 July 2025 - 20:30 WIB

306 Kopdes Merah Putih Resmi Berdiri di Jombang, Siap Dorong Ekonomi Desa Lewat Unit Usaha Produktif

Friday, 25 July 2025 - 20:30 WIB

Wingko Gulung: Inovasi Jajanan Khas Malang yang Lahir dari Tekanan Ekonomi dan Kini Jadi Primadona

Friday, 25 July 2025 - 20:00 WIB

474 Koperasi Merah Putih Diluncurkan, Lamongan Mantapkan Ekonomi Desa Berbasis Gotong Royong

Friday, 25 July 2025 - 19:30 WIB

Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Beras Oplosan, Warga Diminta Aktif Melapor

Thursday, 24 July 2025 - 21:00 WIB

Dekopinda Bangkalan Kawal Koperasi Merah Putih untuk Kebangkitan Ekonomi Desa

Berita Terbaru