Ramadan Membawa Berkah, Mukena Buatan Masnia Laris Manis di Pasaran

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 10 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Bulan Ramadan selalu menjadi momen penuh berkah bagi banyak orang, termasuk bagi Masnia, seorang pengusaha mukena asal Desa Pajaran, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Setiap tahunnya, menjelang Idulfitri, permintaan akan mukena produksinya mengalami lonjakan signifikan.

Tingginya minat masyarakat terhadap mukena buatannya terlihat dari stok yang cepat habis di butik miliknya.

Kondisi ini membuat Masnia harus terus meningkatkan produksi agar dapat memenuhi permintaan pelanggan yang semakin banyak.

Di tengah kesibukannya menjalankan usaha, Masnia mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang memproduksi mukena untuk memenuhi pesanan yang terus berdatangan menjelang Lebaran.

Dalam sehari, ia mampu membuat hingga 5 kodi atau sekitar 100 mukena, terutama jenis mukena travelling, yang lebih sederhana karena tidak memerlukan bordir atau sulaman.

Baca Juga :  Keberanian Mengambil Risiko: Langkah Penting Menuju Kesuksesan Wirausaha

Mukena ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu antara Rp80.000 hingga Rp100.000 per potong.

Berbeda dengan mukena travelling, mukena premium yang dibuat Masnia diproduksi dalam jumlah lebih terbatas.

Hal ini dikarenakan seluruh proses pengerjaannya dilakukan secara manual, sehingga memerlukan waktu lebih lama.

Mukena jenis ini memiliki harga yang lebih tinggi, yaitu mencapai Rp450.000 per potong.

Menurut Masnia, banyak reseller yang membeli mukena buatannya untuk dijual kembali dengan harga yang bervariasi di pasaran.

Mukena travelling menjadi salah satu produk favorit karena memiliki desain sederhana dengan hiasan renda, sehingga banyak diminati oleh pelanggan.

Dalam menjalankan usaha mukena ini, Masnia tidak bekerja sendirian. Ia dibantu oleh beberapa pekerja yang memiliki tugas masing-masing, mulai dari memotong kain, menjahit, hingga melakukan bordir dan sulam.

Baca Juga :  Layanan Pembuatan Profil untuk Aplikasi Kencan: Meningkatkan Peluang Sukses di Dunia Digital

Namun, untuk urusan desain dan motif, ia mengaku tetap mengerjakannya sendiri, karena ingin mempertahankan ciri khas dari produknya.

Perjalanan Masnia sebagai pengusaha di bidang busana muslim dimulai pada tahun 2017.

Ia mengawali usahanya setelah mengikuti pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan.

Melalui pelatihan tersebut, ia mulai mendapatkan pesanan dan produknya semakin dikenal luas.

Masnia merasa bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh Disperindag, yang tidak hanya memberikan pelatihan tetapi juga membantu memperkenalkan produknya kepada pasar yang lebih luas.

Ia menegaskan bahwa ciri khas mukena buatannya terletak pada teknik sulaman yang unik dan dikerjakan dengan detail.

Berkat kerja kerasnya, usaha mukena yang ia rintis sejak 2017 kini berkembang pesat. Masnia mengaku bahwa saat ini omzet yang diperolehnya berkisar antara Rp50 juta hingga Rp70 juta per bulan.

Baca Juga :  Meningkatkan Literasi Digital UMKM: Kunci Sukses di Era Digitalisasi

Ia juga berhasil memperluas pasar, tidak hanya di daerah sekitar Pasuruan tetapi juga ke kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, Probolinggo, hingga Jakarta dan Aceh.

Dengan pencapaian yang telah diraih, Masnia hanya bisa bersyukur atas hasil dari kerja kerasnya selama ini.

Ramadan benar-benar menjadi momen penuh berkah bagi usahanya, dan ia berkomitmen untuk terus mempertahankan kualitas produknya agar semakin diminati oleh masyarakat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Soto Branggahan, Kuliner Legendaris Kediri yang Terjangkau dan Cocok untuk Semua Waktu
Pemkab Malang Dorong BPR Artha Kanjuruhan Perkuat Likuiditas Lewat Pengelolaan Gaji PPPK
Harga Cabai di Kediri Turun, Pasokan Minim Tapi Serapan Stabil
UMKM dan IKM Lokal Unjuk Gigi di East Food & East Pack Indonesia 2025 Surabaya
Kodim 0827/Sumenep Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Lele Terpadu Berbasis Lokal
Perbedaan dan Kolaborasi Online vs Offline Marketing: Strategi Efektif untuk Maksimalkan Jangkauan UMKM
Tips Menggunakan WhatsApp Bisnis untuk UMKM: Komunikasi Lebih Cepat, Penjualan Meningkat
Cara Memulai Promosi Lewat Media Sosial untuk UMKM: Panduan Praktis untuk Pemula

Berita Terkait

Thursday, 12 June 2025 - 21:00 WIB

Soto Branggahan, Kuliner Legendaris Kediri yang Terjangkau dan Cocok untuk Semua Waktu

Thursday, 12 June 2025 - 20:30 WIB

Pemkab Malang Dorong BPR Artha Kanjuruhan Perkuat Likuiditas Lewat Pengelolaan Gaji PPPK

Thursday, 12 June 2025 - 20:00 WIB

Harga Cabai di Kediri Turun, Pasokan Minim Tapi Serapan Stabil

Thursday, 12 June 2025 - 19:30 WIB

UMKM dan IKM Lokal Unjuk Gigi di East Food & East Pack Indonesia 2025 Surabaya

Thursday, 12 June 2025 - 19:11 WIB

Kodim 0827/Sumenep Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Lele Terpadu Berbasis Lokal

Berita Terbaru

Berita

Harga Cabai di Kediri Turun, Pasokan Minim Tapi Serapan Stabil

Thursday, 12 Jun 2025 - 20:00 WIB