Ketidaksesuaian Takaran Minyakita di Pasar Tradisional: Konsumen dan Pedagang Merasa Dirugikan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Friday, 14 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketidaksesuaian Takaran Minyakita di

UMKMJATIM.COM – Setelah viralnya temuan terkait ketidaksesuaian takaran pada minyak goreng kemasan 1 liter merek Minyakita, produk tersebut kini semakin sulit ditemukan di pasar tradisional.

Para pedagang di Pasar Sidoharjo, Lamongan, mengaku bahwa stok minyak goreng kemasan tersebut telah kosong hampir selama satu bulan terakhir.

Sejak munculnya laporan bahwa volume minyak dalam kemasan yang seharusnya 1 liter ternyata hanya sekitar 750 ml, banyak konsumen merasa dirugikan akibat selisih volume yang cukup besar.

Saat ini, di Pasar Sidoharjo, minyak goreng yang masih tersedia hanyalah kemasan 500 ml yang dijual dengan harga Rp9.000 per botol.

Beberapa pedagang menyatakan bahwa stok yang mereka jual merupakan sisa persediaan lama, dan mereka enggan untuk membeli kembali minyakita dalam kemasan 1 liter.

Baca Juga :  Universitas Airlangga Buka Pendaftaran Calon Rektor 2025-2030, Ini Tahapan Seleksinya

Hal ini disebabkan oleh kebijakan pembelian yang mengharuskan mereka membeli paket yang mencakup produk lain, seperti minyak rakyat, yang dianggap kurang menguntungkan bagi pedagang kecil.

Salah seorang ibu rumah tangga yang sering berbelanja di pasar tersebut, Sulis, menyampaikan rasa kecewanya terhadap ketidaksesuaian takaran minyak goreng tersebut.

Menurutnya, temuan bahwa isi kemasan tidak sesuai dengan yang tertera jelas merugikan konsumen, terutama para ibu rumah tangga yang bergantung pada harga minyak goreng yang terjangkau dan sesuai standar.

Ia berharap agar minyak goreng dapat kembali dijual dengan harga yang wajar dan volume yang benar sesuai dengan label kemasan.

Tidak hanya konsumen, para pedagang juga menyampaikan keluhan terkait kelangkaan minyakita di pasar.

Baca Juga :  Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar

Mereka menginginkan adanya perbaikan dalam sistem distribusi serta pengaturan harga eceran tertinggi (HET) yang lebih jelas oleh pemerintah.

Menurut mereka, kelangkaan minyak goreng hanya akan semakin merugikan masyarakat kecil yang bergantung pada produk tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Kasus ini menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi, baik dari konsumen maupun dari pelaku usaha di sektor perdagangan.

Banyak pihak berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan kualitas serta ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional.

Upaya perbaikan dalam sistem distribusi dan pengawasan terhadap produk yang beredar menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan guna menjaga kestabilan pasokan dan harga di tingkat konsumen.

Baca Juga :  Inovasi Pertanian: Ali Mustofa Sukses Budidaya Benih Kacang Panjang di Lamongan

Dengan meningkatnya keluhan dari berbagai pihak, diharapkan pemerintah dan produsen dapat segera menemukan solusi terbaik agar permasalahan ini tidak semakin berkepanjangan.

Keberlanjutan pasokan minyak goreng di pasar tradisional harus tetap terjamin, sehingga masyarakat dapat kembali memperoleh produk ini dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang sesuai standar.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bazar Ramadan dan Pasar Murah: Upaya Meringankan Beban Warga Pasuruan Jelang Lebaran
Ramadan, Momen Emas bagi Pengusaha Reparasi Sofa di Sumenep
Pasar Takjil Karang Menjangan: Surga Kuliner Ramadan di Surabaya
Wardah Ramadan Gathering 2025: Kolaborasi Elegan Sandys Scarf dan Hi Prima
Desa Sumberpetung Malang Petakan Potensi untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Surabaya Dorong Pemilahan Sampah Mandiri Para Pelaku Usaha untuk Kurangi Beban TPA Benowo
Pentingnya Transparansi Pajak bagi Keberlanjutan Pembangunan di Kota Batu
Mendekatkan Layanan Pajak: KPP Pratama Surabaya Wonocolo Hadir di Royal Plaza

Berita Terkait

Sunday, 16 March 2025 - 20:30 WIB

Ramadan, Momen Emas bagi Pengusaha Reparasi Sofa di Sumenep

Sunday, 16 March 2025 - 20:00 WIB

Pasar Takjil Karang Menjangan: Surga Kuliner Ramadan di Surabaya

Sunday, 16 March 2025 - 19:30 WIB

Wardah Ramadan Gathering 2025: Kolaborasi Elegan Sandys Scarf dan Hi Prima

Sunday, 16 March 2025 - 19:04 WIB

Desa Sumberpetung Malang Petakan Potensi untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Saturday, 15 March 2025 - 21:00 WIB

Surabaya Dorong Pemilahan Sampah Mandiri Para Pelaku Usaha untuk Kurangi Beban TPA Benowo

Berita Terbaru

Pemasaran

Digital Marketing: Strategi Pemasaran Efektif di Era Digital

Monday, 17 Mar 2025 - 16:00 WIB

Pemasaran

Menentukan Target Pasar: Kunci Sukses Pemasaran Produk Teknologi

Monday, 17 Mar 2025 - 14:00 WIB