The Onde: Bangkit Kembali dengan Inovasi Onde-Onde di Pasar Klojen

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 22 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Setelah mengalami masa sulit akibat pandemi COVID-19, The Onde, usaha mikro yang berfokus pada inovasi onde-onde dengan cita rasa modern, akhirnya kembali beroperasi.

Berdiri sejak tahun 2014, usaha ini sempat terhenti akibat dampak pandemi, tetapi mulai berjualan kembali pada tahun 2023.

Kini, The Onde berjualan di Pasar Klojen, salah satu pasar di Kota Malang yang sedang populer di kalangan masyarakat.

Menurut Adinda Wahyu Kusuma, salah satu staf The Onde, keputusan untuk pindah ke Pasar Klojen ternyata membawa dampak yang positif bagi usaha mereka.

Sebelumnya, The Onde sempat berjualan di Kidul Pasar Besar, tetapi harus menutup operasional akibat pandemi.

Setelah memulai kembali usaha di lokasi baru, respons masyarakat ternyata sangat baik, terutama dari kalangan ibu-ibu dan perempuan dewasa yang menjadikan onde-onde sebagai camilan rumahan favorit mereka.

The Onde saat ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB.

Namun, khusus selama bulan Ramadan, mereka mencoba menyesuaikan jam operasional dengan membuka lapak lebih sore hingga malam hari.

Baca Juga :  Mengelola Tantangan Keuangan Bisnis dengan Dukungan Modal yang Kuat

Meskipun onde-onde identik dengan jajanan tradisional, The Onde menghadirkan varian rasa inovatif untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Selain onde-onde klasik dengan isian kacang hijau, mereka juga menawarkan varian cokelat dan keju.

Setiap varian memiliki keunikannya masing-masing.

Onde-onde klasik tetap mempertahankan cita rasa otentik dengan kacang hijau yang manis alami, berpadu dengan tekstur kulit luar yang kenyal dan bertabur wijen.

Sementara itu, onde-onde cokelat memberikan pengalaman rasa yang lebih kaya dengan tambahan pasta cokelat, menciptakan kombinasi manis dan sedikit pahit khas cokelat.

Adapun varian keju menghadirkan keseimbangan antara rasa gurih dan manis, dengan isian keju yang lembut dan lumer di mulut.

Dinda menjelaskan bahwa semua varian onde-onde dijual dengan harga Rp4.000 per biji.

Menurutnya, pelanggan yang datang ke lapak mereka memiliki preferensi yang beragam, tetapi banyak yang tetap menyukai rasa klasik karena membawa nostalgia masa kecil.

Sejak berjualan di Pasar Klojen, The Onde juga mulai menerapkan sistem pembayaran digital dengan QRIS dari BRI.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit Turun di Pasar Induk Pare: Industri Mulai Serap, Pasokan Melimpah dari Kediri dan Sekitarnya

Dinda menuturkan bahwa lebih dari 50 persen pelanggan kini memilih menggunakan pembayaran QR code, karena dinilai lebih praktis dibandingkan dengan uang tunai.

Ia juga mengamati bahwa banyak pelanggan lebih sering membawa ponsel dibandingkan uang tunai, sehingga sistem pembayaran digital menjadi solusi yang lebih nyaman.

Menurut Muhammad Anugerah, pemilik The Onde yang akrab disapa Aan, strategi penjualan selama Ramadan dengan menyesuaikan jam operasional masih perlu dievaluasi.

Ia mengungkapkan bahwa penjualan pada hari biasa bisa mencapai 150 hingga 200 biji onde-onde per hari, sementara di akhir pekan angka tersebut dapat meningkat dua hingga tiga kali lipat.

Namun, saat mencoba berjualan pada sore hingga malam hari selama Ramadan, hasilnya belum sebesar hari biasa.

Selama Bazar Ramadan BRI RO Malang, The Onde mencatat penjualan sekitar 600 biji dalam dua hari.

Aan menilai bahwa partisipasi dalam bazar semacam ini sangat membantu meningkatkan eksposur sekaligus penjualan bagi UMKM seperti miliknya.

Baca Juga :  KUR Mikro: Solusi Kredit Usaha Kecil dengan Syarat Mudah

Salah satu pengunjung bazar, Muhammad, 39 tahun, mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati produk The Onde, terutama varian klasik yang mengingatkannya pada masa kecil.

Ia menyebut bahwa rasa original dari onde-onde ini membangkitkan nostalgia, sehingga tetap menjadi favoritnya.

Sementara itu, Shinta Rachma Damayanti, selaku Funding and Retail Transaction Sales Ecosystem 2 Department Head BRI RO Malang, menegaskan bahwa Bazar Ramadan ini bukan hanya bentuk apresiasi terhadap UMKM dan nasabah, tetapi juga bagian dari upaya mendorong transaksi digital.

Menurutnya, BRI ingin meningkatkan penggunaan sistem pembayaran cashless yang lebih praktis dan aman melalui aplikasi BRImo.

Ia juga menambahkan bahwa apresiasi diberikan kepada para nasabah yang berpartisipasi dalam acara ini.

Dengan semakin berkembangnya tren pembayaran digital serta inovasi dalam produk makanan tradisional, The Onde berhasil bangkit kembali setelah masa sulit.

Usaha ini tidak hanya mempertahankan warisan kuliner Indonesia, tetapi juga beradaptasi dengan perubahan zaman untuk tetap relevan dan diminati oleh berbagai kalangan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Penjualan Eceran di Wilayah BI Malang Mengalami Koreksi Pasca Lebaran 2025
UIN Maliki Malang Relokasi Kampus ke Batu, Proyek Strategis Senilai Rp5 Triliun Dimulai
Kredit Perbankan Jatim Tembus Rp609 Triliun pada Kuartal I 2025, Didorong Konsumsi Ramadan dan Sektor Perdagangan
Jelang Idul Adha 2025, Ini Syarat dan Prosedur Resmi Jualan Hewan Kurban di Surabaya
Harga Sembako di Jawa Timur Hari Ini 16 Mei 2025: Stabil, Tanpa Kenaikan Signifikan
Bulog Tulungagung Hampir Capai Target Serapan Gabah 7.000 Ton
Bansos dan BKK Senilai Rp4,7 Miliar untuk Warga Ponorogo Disalurkan Pemprov Jatim
Lahan Tembakau di Bojonegoro Meluas Hingga 15.959 Hektare pada 2024, Ini Penyebabnya

Berita Terkait

Friday, 16 May 2025 - 20:30 WIB

UIN Maliki Malang Relokasi Kampus ke Batu, Proyek Strategis Senilai Rp5 Triliun Dimulai

Friday, 16 May 2025 - 20:00 WIB

Kredit Perbankan Jatim Tembus Rp609 Triliun pada Kuartal I 2025, Didorong Konsumsi Ramadan dan Sektor Perdagangan

Friday, 16 May 2025 - 19:45 WIB

Jelang Idul Adha 2025, Ini Syarat dan Prosedur Resmi Jualan Hewan Kurban di Surabaya

Friday, 16 May 2025 - 19:39 WIB

Harga Sembako di Jawa Timur Hari Ini 16 Mei 2025: Stabil, Tanpa Kenaikan Signifikan

Thursday, 15 May 2025 - 21:00 WIB

Bulog Tulungagung Hampir Capai Target Serapan Gabah 7.000 Ton

Berita Terbaru

Bisnis

Inovasi Hijau: Ubah Limbah Makanan Jadi Produk Ramah Lingkungan

Saturday, 17 May 2025 - 17:00 WIB