Harga Cabai Rawit Melonjak Tajam di Sumenep Usai Lebaran

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 2 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Setelah perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah, harga cabai rawit di Kabupaten Sumenep mengalami lonjakan yang signifikan.

Harga komoditas ini bahkan menembus angka Rp 200 ribu per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal sebelumnya.

Berdasarkan pemantauan di Pasar Anom Baru pada Rabu (2/4/2025), kenaikan harga ini mulai terjadi sejak hari tersebut.

Para pedagang menyatakan bahwa penyebab utama melonjaknya harga cabai rawit adalah berkurangnya stok di pasaran, sementara permintaan dari konsumen tetap tinggi.

Misna, salah satu pedagang cabai rawit, mengungkapkan bahwa pasokan dari petani sangat terbatas karena hasil panen yang tidak sesuai harapan.

Menurutnya, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Sumenep menjadi faktor utama yang menyebabkan berkurangnya hasil panen.

Baca Juga :  Lebaran di Sumenep: Berkah bagi Pedagang Kuliner yang Raup Untung Besar

Kondisi cuaca yang kurang bersahabat ini berdampak langsung pada ketersediaan cabai di pasar, sehingga harganya naik secara drastis.

Kenaikan harga yang sangat signifikan ini mengejutkan banyak pembeli, terutama ibu rumah tangga yang terbiasa membeli cabai rawit dalam jumlah tertentu untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah seorang pengunjung pasar, Anis, mengaku terkejut saat mengetahui bahwa harga cabai rawit telah mencapai Rp 200 ribu per kilogram.

Ia menilai bahwa harga tersebut jauh di atas batas kewajaran, mengingat sebelumnya harga tertinggi cabai rawit hanya berkisar Rp 120 ribu per kilogram.

Dengan melonjaknya harga cabai rawit, banyak warga yang mulai mengurangi pembelian atau mencari alternatif lain untuk menggantikan kebutuhan akan cabai segar.

Baca Juga :  Inovasi Stik Bayam Brazil: Perjuangan Anik Pujiastutik dalam Mengembangkan UMKM Desa

Para pedagang pun berharap agar pasokan dari petani segera kembali normal sehingga harga dapat berangsur turun.

Sementara itu, petani cabai diharapkan dapat mengatasi kendala cuaca agar produksi mereka tetap stabil, sehingga tidak terjadi kelangkaan di pasaran yang berujung pada lonjakan harga seperti saat ini.

Fenomena kenaikan harga cabai rawit usai Lebaran bukanlah hal yang baru, tetapi lonjakan drastis kali ini menjadi perhatian utama bagi masyarakat.

Diharapkan dalam waktu dekat, kondisi pasar kembali stabil agar harga cabai rawit dapat lebih terjangkau bagi konsumen.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sinergi Polri dan Masyarakat Wujudkan Ketahanan Pangan di Sumenep Lewat Panen Jagung
Layanan Digital BTN di Jawa Timur, Buka Digital Store di Royal Plaza Surabaya
Jatim Catat Rekor Nasional: Nilai Transaksi Ekonomi KTH Tertinggi Capai Rp497,9 Miliar
Hari Libur Nasional Dinilai Bisa Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah
Harga Cabai Naik Saat Iduladha, Petani Libur Panen dan Pasokan Terbatas
Meski Daya Beli Turun, Harga Cabai di Kediri Tetap Stabil: Ini Rinciannya
Penjualan Kambing Kurban di Surabaya Anjlok hingga 50 Persen, Faktor Ekonomi Jadi Penyebab
Sapi Kurban Surabaya untuk Iduladha 2025, Wali Kota Imbau Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan

Berita Terkait

Saturday, 7 June 2025 - 21:00 WIB

Sinergi Polri dan Masyarakat Wujudkan Ketahanan Pangan di Sumenep Lewat Panen Jagung

Saturday, 7 June 2025 - 20:30 WIB

Layanan Digital BTN di Jawa Timur, Buka Digital Store di Royal Plaza Surabaya

Saturday, 7 June 2025 - 20:00 WIB

Jatim Catat Rekor Nasional: Nilai Transaksi Ekonomi KTH Tertinggi Capai Rp497,9 Miliar

Saturday, 7 June 2025 - 19:45 WIB

Hari Libur Nasional Dinilai Bisa Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah

Saturday, 7 June 2025 - 19:23 WIB

Harga Cabai Naik Saat Iduladha, Petani Libur Panen dan Pasokan Terbatas

Berita Terbaru