Panen Raya di Sejumlah Daerah Tekan Harga Cabai di Pasar Induk Pare

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Friday, 18 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa harga berbagai jenis cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan.

Penurunan harga ini lebih disebabkan karena melimpahnya jumlah pasokan dari beberapa wilayah sentra cabai yang sedang memasuki masa panen raya.

Beberapa daerah yang menjadi penyumbang utama pasokan cabai tersebut antara lain Mojokerto, Tuban, Blitar Selatan, dan Lamongan.

Menurut rilis yang diterbitkan oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Kamis (17/4/2025), harga cabai rawit merah (CRM) mengalami koreksi harga cukup tajam.

Varietas Ori 212 dan Brengos 99 yang sebelumnya dijual seharga Rp63.000 per kilogram kini turun menjadi Rp53.000, atau terjadi penurunan sebesar Rp10.000 per kilogram.

Sementara itu, varietas Asmoro 043 turun dari Rp61.000 menjadi Rp50.000 per kilogram, menunjukkan penurunan harga sebesar Rp11.000.

Baca Juga :  Tertibkan PKL, Pemkab Probolinggo Tata Kawasan Stadion Gelora Merdeka Kraksaan

Bukan hanya komoditas cabai rawit merah, jenis varietas cabai lainnya juga mengalami penyesuaian harga.

Cabai lokal Kediri yang sebelumnya dijual Rp45.000 kini dihargai Rp42.000 per kilogram, atau turun Rp3.000.

Sedangkan untuk jenis cabai Prentol atau Tumi 99, harganya turun dari Rp50.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga cabai rawit merah merupakan dampak dari meningkatnya pasokan dari berbagai daerah penghasil.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun harga turun, permintaan tetap tinggi, terutama dari wilayah Bali dan Mataram yang dikenal sebagai konsumen utama cabai rawit.

Untuk cabai merah besar (CMB), harga juga terpantau relatif stabil dengan sedikit perbedaan antar varietas.

Baca Juga :  Jatim Bejo: Dorongan UMKM untuk Berkontribusi dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Varietas Gada MK dijual dengan harga Rp29.000 per kilogram, sedangkan varietas Imola sedikit lebih rendah, yaitu Rp27.000 per kilogram.

Sementara itu, harga cabai merah keriting (CMK) juga mencatatkan harga yang bersaing, dengan varietas Boos Tavi di kisaran Rp43.000 per kilogram dan varietas Sibad di harga Rp41.000 per kilogram.

Dari sisi distribusi, pengiriman cabai ke berbagai wilayah juga berlangsung dalam volume besar.

Sebanyak 3 ton cabai merah besar dan juga cabai rawit merah sebanyak 4 ton dikirimkan untuk pemenuhan pasar wilayah Jabodetabek.

Sementara itu, untuk kebutuhan industri, serapan cabai merah besar mencapai 2 ton dan cabai rawit sebesar 3 ton.

Selain itu, pengiriman ke Kalimantan juga dilakukan meskipun dalam volume yang lebih kecil, yakni 0,5 ton untuk cabai rawit dan 0,4 ton untuk cabai keriting.

Baca Juga :  Emas Makin Cemerlang: Perang Dagang AS-China Dorong Harga Naik

Pasokan cabai rawit merah ke pasar berasal dari daerah-daerah seperti Kediri, Blitar, dan Mojokerto dengan total mencapai 32 ton.

Sedangkan untuk cabai merah besar, suplai datang dari Kediri, Malang, dan Tuban sebanyak 10 ton.

Untuk cabai varietas merah keriting sebagian besar dipasok dari wilayah Kediri dan juga Malang dengan total volume pengiriman sekitar 0,9 ton.

Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa panen raya cabai telah memberikan dampak positif terhadap kestabilan harga di pasaran.

Meski harga turun, petani dan pelaku pasar tetap diuntungkan berkat tingginya permintaan dari berbagai daerah, terutama menjelang musim-musim konsumsi tinggi seperti Ramadan dan Idul Fitri.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jelang Hari Kartini, Usaha Penyewaan Kebaya di Lamongan Meningkat
Koperasi Desa Merah Putih, Strategi Pemerintah Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Lewat Akses Modal Ramah
Warung Madura, Simbol Toko Kelontong Tangguh di Era Ritel Modern dan Digitalisasi
Bupati Situbondo Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Jadi 9 Persen Lewat Pendekatan Kewirausahaan dan Layanan Dasar
Target Selesai Sebelum Akhir Mei 2025, Pemkab Jombang Maksimalkan Kinerja Program Wifi Gratis Desa
Panen Raya Padi di Jatiroto Lumajang, Babinsa dan Petani Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan
Harga Kelapa Naik, Pedagang di Pasar Anom Baru Sumenep Resah
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Sumenep Kunjungani Sentra Peternakan Ayam Desa Pabian

Berita Terkait

Saturday, 19 April 2025 - 21:00 WIB

Jelang Hari Kartini, Usaha Penyewaan Kebaya di Lamongan Meningkat

Saturday, 19 April 2025 - 20:45 WIB

Koperasi Desa Merah Putih, Strategi Pemerintah Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Lewat Akses Modal Ramah

Saturday, 19 April 2025 - 20:30 WIB

Warung Madura, Simbol Toko Kelontong Tangguh di Era Ritel Modern dan Digitalisasi

Saturday, 19 April 2025 - 20:15 WIB

Bupati Situbondo Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Jadi 9 Persen Lewat Pendekatan Kewirausahaan dan Layanan Dasar

Saturday, 19 April 2025 - 20:03 WIB

Target Selesai Sebelum Akhir Mei 2025, Pemkab Jombang Maksimalkan Kinerja Program Wifi Gratis Desa

Berita Terbaru