UMKMJATIM.COM – Upaya memajukan sektor pariwisata berbasis digital di Indonesia terus digencarkan.
Salah satunya tampak dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar oleh Komisi VII DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (8/5/2025).
Acara ini menghadirkan sekitar 100 peserta dari kalangan pelaku usaha pariwisata dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Tujuan utama kegiatan ini adalah membekali para peserta dengan kemampuan promosi digital yang efektif untuk mengangkat potensi wisata daerah.
Komisi VII DPR RI menilai bahwa digitalisasi menjadi instrumen strategis dalam mendongkrak jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara ke berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Anggota Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat melimpah, baik dari sisi keindahan alam maupun kekayaan budaya.
Ia menyoroti pentingnya memaksimalkan penggunaan teknologi digital sebagai alat promosi yang mampu menjangkau pasar global secara cepat dan efisien.
Bambang menambahkan bahwa saat ini kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia masih berkisar antara 12 hingga 16 juta per tahun, jauh tertinggal dari negara seperti Prancis yang pernah mencatatkan angka hingga 200 juta kunjungan.
Menurutnya, jika kekayaan destinasi alam Indonesia—yang jumlahnya mencapai lebih dari 2.500 lokasi—serta keberagaman budaya dari lebih 1.200 suku bangsa dapat diangkat melalui strategi promosi digital yang kuat, maka daya saing Indonesia akan meningkat secara signifikan.
Yudhi Iriyanto, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, turut menyambut baik kegiatan Bimtek ini.
Ia menyampaikan bahwa program tersebut sangat selaras dengan strategi pembangunan pariwisata daerah yang tengah digalakkan, terutama melalui inisiatif “Satu Desa Satu Kampanye Wisata”.
Dalam program ini, generasi muda desa didorong untuk menjadi duta promosi pariwisata dan UMKM lokal.
Yudhi juga menekankan bahwa kampanye ini akan memberdayakan pemuda untuk memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya sebagai alat utama mengenalkan potensi desanya.
Dengan gerakan yang cukup masif dan juga partisipatif, promosi wisata lokal diyakini akan semakin efektif dan bisa menjangkau audiens yang lebih luas.
Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta peran aktif masyarakat dan pelaku industri pariwisata, menjadi fondasi penting dalam transformasi sektor pariwisata nasional.
Melalui pendekatan digital, promosi destinasi wisata kini tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.
Dengan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, Sidoarjo diharapkan mampu meningkatkan kualitas promosi pariwisata, memperluas jangkauan pasar wisatawan, dan menjelma menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia.
Transformasi digital tidak sekadar menjadi pilihan, tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan untuk membawa pariwisata Indonesia ke level global.***