UMKMJATIM.COM Upaya penguatan ekonomi kerakyatan di Kota Probolinggo terus digencarkan, salah satunya melalui pembentukan Koperasi Merah Putih yang kini telah terbentuk di 17 kelurahan.
Pemerintah Kota melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUP) menargetkan seluruh kelurahan, sebanyak 29 wilayah, sudah memiliki pengurus koperasi tersebut paling lambat pada akhir pekan ini.
Fitriawati, kepala DKUP Kota Probolinggo, menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah terbentuk 17 kepengurusan koperasi hasil dari musyawarah kelurahan.
Ia juga menambahkan bahwa pada hari Rabu (21/5/2025) dijadwalkan akan dibentuk lima kepengurusan tambahan.
Dengan progres tersebut, pihaknya optimistis bahwa pada Jumat mendatang seluruh kelurahan akan sudah memiliki pengurus koperasi.
Hal ini menjadi langkah penting dalam mendukung penguatan ekonomi lokal berbasis komunitas di tingkat kelurahan.
Fitriawati juga menerangkan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih di Kota Probolinggo dilakukan dari tingkat RT untuk lantas dilanjutkan ke musyawarah kelurahan.
Melalui forum muskel tersebut, masyarakat turut serta dalam mengusulkan nama-nama calon pengurus dan pengawas koperasi.
Proses ini dinilai sebagai upaya demokratis yang memastikan keterlibatan aktif warga dalam pembangunan ekonomi.
Setelah proses musyawarah rampung dan kepengurusan terbentuk, tahapan selanjutnya adalah pengesahan melalui akta notaris.
Menurut Fitri, setelah akta notaris diterbitkan, koperasi bisa mulai menjalankan tugas dan fungsinya secara legal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
DKUP telah membuat susunan mekanisme pembentukan koperasi dalam tahap per tahap juga terstruktur agar keberadaannya tidak hanya formalitas, tetapi juga benar-benar memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Diharapkan koperasi ini dapat menjadi wadah bagi warga untuk berorganisasi dalam kegiatan usaha bersama yang produktif.
Fitriawati menegaskan bahwa inisiatif pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari program strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan ekonomi dari tingkat paling bawah.
Ia menaruh harapan besar agar koperasi ini menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di lingkungan kelurahan, dan berdampak secara luas terhadap perbaikan kondisi ekonomi nasional.
Melalui semangat gotong royong dan juga partisipasi aktif masyarakat dalam pembentukan koperasi ini,
Pemkot Probolinggo berupaya mendorong model ekonomi kolektif yang bisa menjadi solusi atas tantangan ekonomi saat ini.
Koperasi Merah Putih pun diharapkan tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga menjadi instrumen nyata dalam pembangunan ekonomi inklusif dan berkeadilan.***