UMKMJATIM.COM – Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, semakin mantap meneguhkan identitasnya sebagai daerah penghasil kopi berkualitas.
Sejak tahun 2016, pemerintah daerah telah menetapkan julukan “Bondowoso Republik Kopi” (BRK) sebagai bentuk komitmen dalam memajukan sektor perkebunan kopi, khususnya jenis arabika yang tumbuh subur di kawasan pegunungan Ijen dan Raung.
Menurut catatan data terbaru, luas lahan yang berpotensi untuk bisa dijadikan tempat budidaya kopi di Bondowoso mencapai sekitar 40 ribu hektare dari total lahan seluas 90 ribu hektare.
Namun, dari angka tersebut, baru sekitar 10 ribu hektare lahan kopi yang tercatat dan dilaporkan secara resmi.
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi lahan yang belum tergarap secara optimal, dan membuka peluang besar untuk pengembangan sektor kopi di masa depan.
Menariknya, hampir 99 persen tanaman kopi di Bondowoso tumbuh di kawasan hutan, bukan di lahan terbuka atau perkebunan biasa.
Justru, kopi yang tumbuh di bawah tegakan pepohonan hutan inilah yang dinilai memiliki kualitas kopi yang jauh lebih unggul.
Karakteristik mikroklimat yang terbentuk di bawah naungan pohon-pohon besar memberikan kondisi pertumbuhan yang ideal bagi tanaman kopi, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas dan aroma yang lebih kompleks.
Kondisi geografis Bondowoso yang berada di ketinggian dengan tanah vulkanik subur dari gunung Ijen dan Raung menjadi salah satu faktor utama yang mendukung tumbuhnya kopi arabika unggulan.
Oleh karena itu, kawasan ini telah dikenal luas sebagai produsen kopi dengan kualitas ekspor.
Beberapa petani dan kelompok tani kopi di Bondowoso telah mengelola produk mereka dengan baik, bahkan hingga memasuki pasar global.
Kopi Bondowoso yang telah dikenal dengan nama Java Ijen-Raung Coffee saat ini telah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis (IG).
Sertifikasi ini merupakan pengakuan resmi yang menunjukkan bahwa kopi tersebut berasal dari wilayah geografis tertentu dan memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh produk serupa dari daerah lain.
Indikasi Geografis tidak hanya menambah nilai jual, tetapi juga menjadi jaminan mutu dan keaslian produk kopi Bondowoso di mata konsumen.
Dengan keberadaan sertifikasi IG, maka kopi asal Bondowoso memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Sertifikasi ini juga mendorong para petani untuk menjaga kualitas produksi dan mempertahankan metode budidaya ramah lingkungan, terutama di kawasan hutan yang menjadi lokasi utama penanaman.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso pun terus mendukung pengembangan kopi lokal melalui berbagai program pelatihan, pendampingan petani, dan promosi produk.
Diharapkan, ke depan, luasan lahan yang sudah dipetakan potensinya dapat dimaksimalkan, sehingga produksi kopi di Bondowoso dapat meningkat secara signifikan.***