UMKM: Pilar Tangguh Penopang Ekonomi di Tengah Krisis

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 27 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Di tengah gejolak ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerap menjadi penyelamat bagi perekonomian Indonesia.

Ketika sektor-sektor ekonomi besar mengalami guncangan hebat, UMKM justru mampu menunjukkan daya tahannya.

Sejarah membuktikan bahwa UMKM berperan sebagai pilar penopang ekonomi, baik saat krisis moneter 1997/1998 maupun ketika pandemi COVID-19 melanda dunia pada 2020.

Pada masa krisis moneter 1997/1998, Indonesia menghadapi situasi ekonomi yang sangat sulit.

Nilai tukar rupiah anjlok, banyak perusahaan besar gulung tikar, dan angka pengangguran melonjak tajam.

Di tengah kondisi tersebut, UMKM justru tetap bergerak.

Karena lebih banyak bergantung pada pasar domestik dan memiliki struktur bisnis yang fleksibel, UMKM tidak terlalu terdampak oleh fluktuasi nilai tukar mata uang dan penurunan investasi asing.

Banyak UMKM yang tetap beroperasi, terutama di sektor pertanian, perdagangan tradisional, dan industri rumahan.

Hal ini membantu menjaga roda ekonomi tetap berputar serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang terdampak PHK dari sektor formal.

Baca Juga :  UKM dan UMKM: Tulang Punggung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Krisis global kembali menghantam pada 2020 ketika pandemi COVID-19 melumpuhkan aktivitas ekonomi hampir di seluruh dunia.

Pembatasan sosial, penutupan pusat perbelanjaan, dan penurunan daya beli masyarakat menyebabkan banyak perusahaan besar mengalami penurunan drastis dalam pendapatan.

Namun, UMKM kembali menunjukkan ketahanannya. Banyak pelaku UMKM yang berinovasi dengan beralih ke penjualan daring,

menawarkan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat selama pandemi, seperti masker kain, hand sanitizer, hingga makanan beku siap saji.

Kemampuan UMKM untuk beradaptasi dengan cepat menjadi kunci utama dalam menghadapi krisis.

Berbeda dengan bisnis berskala besar yang membutuhkan waktu panjang untuk mengubah strategi bisnis, UMKM dapat lebih gesit dalam merespons perubahan.

Mereka mampu mengubah lini produksi, mengalihkan target pasar, dan memanfaatkan teknologi digital untuk mempertahankan kelangsungan usaha.

Selain itu, skala operasional UMKM yang relatif kecil memungkinkan mereka untuk lebih mudah melakukan efisiensi biaya dan penyesuaian operasional.

Baca Juga :  Strategi Memperluas Akses Keuangan bagi UMKM untuk Pertumbuhan Bisnis

UMKM juga memiliki kelebihan dalam menggerakkan ekonomi lokal.

Di saat rantai pasok global terganggu akibat pandemi, UMKM yang menggunakan bahan baku lokal tetap bisa menjalankan produksinya.

Mereka berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, baik melalui penyediaan barang-barang kebutuhan pokok maupun jasa-jasa esensial.

Dengan demikian, UMKM membantu menjaga stabilitas ekonomi di tingkat lokal dan mencegah dampak krisis yang lebih luas.

Peran UMKM sebagai penopang ekonomi di masa krisis juga tidak lepas dari dukungan pemerintah.

Melalui berbagai program stimulus, pemerintah memberikan bantuan permodalan, insentif pajak, serta pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM.

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, bantuan langsung tunai, serta dorongan untuk digitalisasi UMKM menjadi contoh nyata upaya pemerintah dalam memperkuat sektor ini.

Meskipun memiliki ketahanan yang baik, UMKM tetap menghadapi tantangan dalam kondisi krisis.

Permasalahan klasik seperti keterbatasan akses modal, rendahnya literasi digital, dan keterbatasan jaringan pemasaran sering kali menjadi penghambat.

Baca Juga :  Digitalisasi Koperasi: Strategi Sumenep Ajak Kaum Muda Terlibat

Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung keberlanjutan UMKM.

Melihat peran strategis UMKM dalam menghadapi krisis, sudah sepatutnya sektor ini mendapatkan perhatian lebih.

Penguatan UMKM bukan hanya untuk mengatasi krisis jangka pendek tetapi juga untuk menciptakan fondasi ekonomi yang lebih kuat di masa depan.

Dengan pemberdayaan yang tepat, UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak utama dalam perekonomian Indonesia, baik di masa normal maupun saat menghadapi krisis.

Secara keseluruhan, UMKM telah membuktikan diri sebagai sektor ekonomi yang tangguh dan adaptif.

Di tengah badai krisis, UMKM mampu bertahan dan bahkan berkembang melalui inovasi dan kreativitas.

Dengan dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan, UMKM akan terus menjadi penopang ekonomi bangsa dan memastikan perekonomian Indonesia tetap stabil dan tumbuh berkelanjutan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Lengkap Daftar Izin Usaha Melalui OSS Berbasis Risiko untuk UMKM dan Non-UMK
Jenis Izin Edar untuk Produk UMKM: Legalitas Produk Konsumsi dan Pemakaian Langsung
Jenis Izin Administrasi Usaha UMKM: Legalitas Operasional yang Wajib Dimiliki
Pendampingan dan Pengembangan Usaha UKM melalui IUMK: Peluang Tumbuh Bersama Pemerintah
Perlindungan Lokasi Usaha bagi Pemegang IUMK: Kepastian Hukum untuk UKM
IUMK Buka Akses Permodalan Lebih Mudah bagi Pelaku UKM: Solusi Legal Menuju Usaha Berkembang
IUMK Dorong Kesadaran Pajak: Langkah Nyata UKM Menuju Usaha Legal dan Bertanggung Jawab
IUMK: Legalitas Usaha yang Diakui Hukum dan Meningkatkan Kredibilitas UKM

Berita Terkait

Thursday, 5 June 2025 - 17:00 WIB

Panduan Lengkap Daftar Izin Usaha Melalui OSS Berbasis Risiko untuk UMKM dan Non-UMK

Thursday, 5 June 2025 - 15:00 WIB

Jenis Izin Edar untuk Produk UMKM: Legalitas Produk Konsumsi dan Pemakaian Langsung

Thursday, 5 June 2025 - 13:00 WIB

Jenis Izin Administrasi Usaha UMKM: Legalitas Operasional yang Wajib Dimiliki

Thursday, 5 June 2025 - 11:00 WIB

Pendampingan dan Pengembangan Usaha UKM melalui IUMK: Peluang Tumbuh Bersama Pemerintah

Thursday, 5 June 2025 - 07:49 WIB

Perlindungan Lokasi Usaha bagi Pemegang IUMK: Kepastian Hukum untuk UKM

Berita Terbaru