UMKMJATIM.COM – Lebaran tidak hanya membawa kebahagiaan bagi umat Muslim yang merayakannya, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi pedagang musiman.
Salah satu yang merasakan manfaat dari momen ini adalah penjual tikar yang menyediakan alas untuk jamaah salat Idulfitri.
Di Kabupaten Kediri, Fatih, seorang warga Gringging, menjadi salah satu pedagang yang memanfaatkan hari besar keagamaan ini untuk berjualan tikar di sekitar Masjid An-Nur, Pare.
Ia telah menjalankan bisnis musiman ini secara rutin setiap kali Idulfitri tiba.
Dengan menjual tikar berbahan dasar daur ulang, Fatih menawarkan produknya dengan harga terjangkau, yakni Rp 5.000 per lembar.
Pada Lebaran tahun ini, Fatih membawa sekitar 80 lembar tikar untuk dijual kepada para jamaah yang datang untuk melaksanakan salat Idulfitri.
Meskipun keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar, ia tetap bersyukur karena hasil dari penjualan tersebut dapat menambah pemasukan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Fenomena penjualan tikar di sekitar masjid saat Idulfitri mencerminkan kreativitas masyarakat dalam menangkap peluang ekonomi di hari-hari besar keagamaan.
Selain membantu jamaah mendapatkan alas yang nyaman saat melaksanakan ibadah, usaha musiman ini juga memberikan tambahan pendapatan bagi para pedagang.
Keberadaan pedagang seperti Fatih menunjukkan bahwa momentum Lebaran bukan hanya soal perayaan dan silaturahmi, tetapi juga menghadirkan kesempatan bagi masyarakat untuk berwirausaha.
Dengan memanfaatkan kebutuhan jamaah yang memadati masjid untuk salat Idulfitri, para pedagang musiman dapat meraih rezeki tambahan dalam waktu singkat.
Selain tikar, berbagai jenis dagangan lain juga kerap dijajakan di sekitar lokasi ibadah, seperti makanan ringan, minuman, hingga perlengkapan ibadah.
Hal ini mencerminkan bagaimana hari besar keagamaan tidak hanya memberikan dampak spiritual, tetapi juga berkontribusi pada perputaran ekonomi masyarakat.
Bagi pedagang seperti Fatih, usaha musiman ini bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memenuhi kebutuhan jamaah.
Dengan harga yang terjangkau dan produk yang bermanfaat, keberadaan pedagang tikar di sekitar masjid saat Idulfitri menjadi salah satu contoh bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Lebaran selalu menjadi momen yang penuh berkah, tidak hanya bagi mereka yang merayakan secara religius tetapi juga bagi mereka yang mencari nafkah.
Seperti yang dialami Fatih, usaha kecil yang dilakukan dengan ketekunan dan kejelian dalam melihat peluang tetap dapat membawa manfaat dan rezeki, meskipun dalam skala yang sederhana.***