UMKMJATIM.COM – Menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar operasi pasar murah sebagai upaya mengendalikan lonjakan harga bahan pokok serta menekan laju inflasi.
Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat dan pengamat ekonomi yang menilai langkah tersebut efektif dalam menjaga stabilitas harga.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Trunojoyo Madura, Jakfar Sadik, mengungkapkan bahwa untuk memastikan inflasi tetap terkendali, ketersediaan pasokan bahan pokok harus terus dijaga.
Menurutnya, kenaikan harga saat ini disebabkan oleh inflasi berbasis permintaan yang meningkat signifikan menjelang hari besar keagamaan seperti Lebaran.
Namun, ia juga menilai bahwa meskipun operasi pasar murah dapat memberikan dampak positif dalam jangka pendek, langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi inflasi secara berkelanjutan.
Untuk mengendalikan inflasi dalam jangka panjang, pemerintah disarankan memiliki data tren kebutuhan pangan masyarakat serta produksi pangan yang akurat.
Dengan adanya data tersebut, pemerintah dapat mengidentifikasi kekurangan pasokan bahan pokok dan melakukan evaluasi ulang terhadap kebijakan yang diterapkan.
Selain itu, Jakfar menekankan pentingnya memiliki data input-output terkait kebutuhan pokok, sehingga distribusi bahan pangan dapat dioptimalkan dengan lebih baik.
Ia juga membagikan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kepulauan, terutama di Kecamatan Sapeken,
yang menunjukkan bahwa sebagian besar bahan pokok di daerah tersebut bukan berasal dari Sumenep, melainkan didatangkan dari kabupaten lain.
Hal ini terjadi karena akses transportasi ke daerah luar lebih stabil dan harga bahan pokok di luar Sumenep relatif lebih murah dibandingkan harga di wilayah kepulauan.
Melihat kondisi tersebut, Jakfar mendorong agar pemerintah daerah lebih mengoptimalkan peran Badan Riset Daerah (BRD).
Menurutnya, BRD dapat berperan dalam menyediakan data yang lebih akurat mengenai hasil produksi pangan serta kebutuhan pangan di Kabupaten Sumenep, baik di wilayah daratan maupun kepulauan.
Dengan adanya data yang lebih terperinci, kebijakan yang diterapkan bisa lebih efektif dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Melalui operasi pasar murah serta penguatan sistem pendataan pangan, Pemkab Sumenep diharapkan dapat mengambil langkah yang lebih strategis dalam mengendalikan inflasi, tidak hanya saat Ramadan tetapi juga dalam jangka panjang.
Langkah ini sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi lonjakan harga yang sering terjadi pada momen-momen tertentu.***