UMKMJATIM.COM – Bulan Ramadan bagi sebagian besar orang merupakan waktu untuk memperbanyak ibadah serta berkumpul bersama keluarga.
Namun, bagi para pelaku usaha jasa reparasi sofa dan kursi, bulan suci ini justru menjadi momen yang paling menguntungkan.
Banyak masyarakat yang ingin mempercantik rumah mereka guna menyambut tamu saat lebaran, sehingga permintaan akan jasa perbaikan furnitur mengalami lonjakan drastis.
Di salah satu bengkel reparasi sofa yang berlokasi di Sumenep, peningkatan pesanan terlihat sangat signifikan.
Pemilik bengkel, Arif Rahman, mengungkapkan bahwa jumlah pelanggan yang datang meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Jika biasanya hanya melayani 2 hingga 4 pelanggan per minggu, kini jumlahnya bisa mencapai lebih dari 10 orang.
Arif menjelaskan bahwa mayoritas pelanggan melakukan perbaikan sofa dengan mengganti kain pelapis atau memperbaiki busa agar lebih nyaman digunakan.
Fenomena ini terjadi karena menjelang Ramadan, banyak orang ingin memberikan tampilan baru pada ruang tamu mereka agar terlihat lebih rapi dan menarik saat menerima tamu.
Menariknya, peningkatan permintaan tidak hanya datang dari pelanggan rumahan, tetapi juga dari pelaku usaha di sektor kuliner.
Restoran dan kafe di Sumenep turut berlomba-lomba memperbaiki kursi dan sofa mereka agar tetap nyaman bagi pelanggan yang datang untuk berbuka puasa.
Hal ini membuat para pengusaha reparasi furnitur semakin sibuk menjelang dan selama Ramadan.
Di tengah meningkatnya permintaan, para pelaku usaha di bidang ini menghadapi tantangan tersendiri.
Salah satu kendala utama yang mereka alami adalah keterbatasan waktu pengerjaan.
Arif menyebutkan bahwa timnya sering kali harus bekerja hingga larut malam, bahkan ada yang terpaksa lembur menjelang waktu sahur demi menyelesaikan pesanan tepat waktu.
Selain masalah waktu, kenaikan harga bahan baku juga menjadi tantangan lain yang cukup memberatkan.
Harga kain sofa yang sebelumnya berkisar Rp50 ribu per meter, kini melonjak hingga Rp75 ribu per meter.
Hal ini membuat para pengusaha harus lebih cermat dalam menyesuaikan tarif jasa mereka agar tetap kompetitif dan terjangkau bagi pelanggan.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Arif dan timnya tetap merasa bersyukur atas berkah Ramadan.
Menurutnya, meski pekerjaan menjadi lebih melelahkan, rezeki yang mereka peroleh juga meningkat secara signifikan.
Ia meyakini bahwa kesibukan selama bulan Ramadan adalah bagian dari berkah yang perlu disyukuri.
Bagi para pelaku usaha reparasi sofa di Sumenep, Ramadan bukan hanya sekadar bulan ibadah, tetapi juga menjadi periode emas untuk meningkatkan pendapatan.
Dengan permintaan yang terus meningkat dan pelanggan yang datang dari berbagai kalangan, para pengusaha di sektor ini terus berusaha memberikan layanan terbaik meski menghadapi berbagai tantangan.***