UMKMJATIM.COM – Disebutkan, Pemerintah Kabupaten Situbondo menetapkan target ambisius untuk menekan angka kemiskinan selama lima tahun masa kepemimpinan Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Dalam sebuah forum bersama Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, Bupati yang akrab disapa Rio tersebut menyampaikan komitmennya untuk menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya hingga mencapai 9 persen pada akhir masa jabatannya.
Pernyataan ini disampaikannya saat kegiatan Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat dan Dialog Pilar-Pilar Sosial yang digelar pada Sabtu, 19 April 2025.
Dalam forum tersebut, Bupati Rio menjelaskan bahwa meskipun saat ini angka kemiskinan di Situbondo masih berada di kisaran 11 persen, ia bersama Wakil Bupati Ulfiyah bertekad kuat untuk menurunkannya secara signifikan.
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sosial saja.
Diperlukan pendekatan kebijakan yang lebih strategis dan berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang diutamakannya adalah pengembangan sektor kewirausahaan atau enterpreneurship di tengah masyarakat.
Ia menilai bahwa untuk membangun ekosistem ekonomi yang mandiri melalui UMKM dan juga usaha kecil akan memberikan dampak jangka panjang yang jauh lebih kuat dalam mengangkat taraf hidup masyarakat.
Selain pendekatan ekonomi, peningkatan kualitas layanan dasar juga menjadi fokus penting.
Bupati Rio menekankan perlunya peningkatan kualitas layanan kesehatan, pendidikan yang merata, serta pembangunan infrastruktur yang menunjang aktivitas masyarakat.
Ia menyoroti pentingnya memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari akses pendidikan serta menjamin pelayanan kesehatan yang semakin baik bagi seluruh warga.
Dalam pemaparannya, Bupati Rio juga mengungkapkan berbagai potensi strategis yang dimiliki Situbondo.
Kabupaten ini memiliki garis pantai sepanjang 150 kilometer, membentang dari ujung barat hingga timur, serta sejumlah titik wisata unggulan seperti Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan.
Di sisi lain, keberadaan Pelabuhan Panarukan yang bersejarah juga menjadi salah satu aset penting untuk pengembangan ekonomi daerah.
Tak hanya itu, potensi sumber daya manusia di Situbondo juga disebut sangat besar.
Bupati Rio menyinggung tokoh nasional asal daerahnya, yakni KHR As’ad Syamsul Arifin, pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, sebagai salah satu bukti kekuatan spiritual dan pendidikan yang dimiliki masyarakat Situbondo.
Dengan memadukan potensi wilayah, kekayaan budaya, dan pendekatan kebijakan berbasis kewirausahaan serta penguatan layanan dasar, Rio optimistis bahwa angka kemiskinan dapat ditekan sesuai target dalam lima tahun ke depan.
Sementara itu, Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, mendukung penuh upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Situbondo.
Ia mengingatkan bahwa pengentasan kemiskinan adalah amanah konstitusi, sebagaimana tertuang dalam Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Gus Ipul juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan agar seluruh program penanggulangan kemiskinan dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
Ia menekankan pentingnya pendekatan enterpreneurship dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
Kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Menteri Sosial berpesan bahwa bantuan sosial harus dibarengi dengan pembangunan aspek spiritual dan sosial masyarakat.
Pendekatan yang holistik dinilai penting agar upaya pengentasan kemiskinan tidak hanya berdampak pada sisi material, tetapi juga membentuk ketahanan sosial yang lebih kokoh.***