UMKMJATIM.COM – Model bisnis waralaba atau franchise kian diminati pelaku usaha di Indonesia, termasuk di Madiun.
Tidak hanya mendominasi sektor kuliner, franchise di bidang pendidikan pun mulai berkembang pesat.
Agar usaha yang dijalankan tidak sekadar ikut tren, ada baiknya pelaku bisnis memahami strategi dasar agar usaha bisa menghasilkan keuntungan.
Salah satunya dengan menerapkan prinsip bisnis 4P: Product, Price, Place, dan Promotion.
Ester Patricia, M.Psi., pemilik franchise Kumon di Madiun, menegaskan bahwa dalam memulai bisnis, penting bagi seseorang untuk memiliki passion terhadap bidang usaha yang akan digeluti.
Ia mengungkapkan bahwa memilih bidang usaha yang sesuai dengan minat dan keahlian akan memudahkan proses menjalani bisnis dengan hati yang senang, sehingga peluang sukses lebih besar.
Menurut Ester, dalam dunia franchise, prinsip pertama yang perlu diperhatikan adalah Product (Produk).
Produk yang ditawarkan sebaiknya selaras dengan minat pribadi.
Jika pelaku usaha memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan, maka franchise pendidikan seperti Kumon dapat menjadi pilihan tepat karena akan dikelola dengan penuh semangat.
Selanjutnya adalah Price (Harga). Ester menjelaskan bahwa harga harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitar lokasi bisnis.
Sebelum menetapkan harga layanan, pelaku usaha sebaiknya melakukan survei mengenai jumlah penduduk, demografi keluarga muda, serta pendapatan rata-rata masyarakat.
Selain itu, aspek biaya operasional juga harus diperhitungkan, mulai dari franchise fee, gaji pegawai, hingga biaya pemeliharaan dan tagihan listrik.
Mengetahui daya beli masyarakat menjadi kunci dalam menentukan strategi harga yang tepat dan berkelanjutan.
Langkah ketiga adalah memilih Place (Tempat) yang strategis. Ester menekankan pentingnya mempertimbangkan brand awareness saat menentukan lokasi usaha.
Jika merek franchise telah dikenal masyarakat luas, maka lokasi usaha tidak harus berada di pusat kota.
Namun jika brand belum terlalu populer, maka lokasi yang ramai dan mudah diakses menjadi nilai tambah.
Pertimbangan biaya sewa atau pembangunan gedung juga menjadi aspek penting dalam menentukan lokasi bisnis.
P yang terakhir adalah Promotion (Promosi).
Ester menjelaskan bahwa keberhasilan promosi sangat bergantung pada kekuatan merek yang dimiliki oleh pusat franchise.
Bila pusat franchise telah memiliki strategi pemasaran yang solid dan materi promosi yang profesional, maka hal tersebut sangat membantu mitra usaha.
Ia mencontohkan bahwa Kumon telah menyediakan konten promosi yang siap pakai, sehingga mitra tinggal mengunggahnya ke media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Google Maps.
Hal ini tentunya memudahkan promosi tanpa harus membuat konten dari nol.
Melalui penerapan strategi 4P yang tepat, pelaku bisnis franchise pendidikan memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan.
Dengan memilih produk yang sesuai minat, menetapkan harga secara rasional, menentukan lokasi strategis, serta menjalankan promosi yang efektif, bisnis franchise bisa berkembang pesat dan menghasilkan cuan secara berkelanjutan.***