Unesa dan Kadin Jatim Jalin Kolaborasi Strategis untuk SDM, Riset, dan Teknologi Pertanian

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 11 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Universitas Negeri Surabaya atau Unesa dan Kadin Jawa Timur memperkuat kemitraan strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), hilirisasi hasil riset, dan penerapan teknologi di bidang pertanian.

Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, dan Rektor Unesa, Prof. Nurhasan, di Kampus Unesa Lidah Wetan, pada Jumat (9/5/2025).

Adik Dwi Putranto menyampaikan bahwa kolaborasi ini akan memprioritaskan peningkatan kompetensi SDM sebagai fokus utama.

Selain itu, ia menegaskan pentingnya hilirisasi riset yang aplikatif serta penguatan teknologi pertanian sebagai bagian integral dari kerja sama tersebut.

Ia juga menyoroti urgensi perluasan jaringan mitra industri guna mendukung pelaksanaan program pemagangan mahasiswa.

Baca Juga :  Emil Dardak: Panen Raya dan Produktivitas Tinggi di Ponorogo Dorong Jawa Timur Menuju Lumbung Pangan Nasional

Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan semangat revitalisasi pendidikan vokasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022.

Dalam pandangannya, percepatan pembentukan kemitraan industri akan memberikan peluang lebih besar bagi Unesa untuk menjalin sinergi dengan pelaku usaha.

Adik juga menekankan bahwa hasil riset dari perguruan tinggi harus diarahkan untuk menjawab kebutuhan industri secara konkret.

Ia mencontohkan bagaimana riset dapat diarahkan untuk meningkatkan mutu garam lokal.

Namun, ia mengingatkan bahwa proses riset harus melalui tahapan pemetaan kebutuhan secara bersama-sama antara perguruan tinggi dan pelaku industri, sehingga riset yang dilakukan tepat sasaran dan berdampak nyata.

Dalam kesempatan tersebut, Adik mengkritisi lambannya penerapan teknologi pertanian di Indonesia.

Baca Juga :  Petarung Baru Jakarta Pertamina Enduro: Jordan Thompson, Bintang Voli Dunia

Ia membandingkan kondisi dengan negara maju, di mana petani cukup memotret kondisi tanah, mengirimkannya ke sistem berbasis satelit, dan langsung mendapatkan informasi kandungan unsur hara tanah.

Menurutnya, kondisi seperti ini belum bisa diterapkan secara luas di Indonesia.

Ia berharap, dengan keberadaan Fakultas Ketahanan Pangan yang dimiliki Unesa—satu-satunya di antara perguruan tinggi di Indonesia—

Unesa dapat menjadi pionir dalam mengembangkan teknologi pertanian tepat guna yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Sementara itu, Rektor Unesa, Prof. Nurhasan, menyambut hangat kerja sama ini dan menyatakan bahwa MoU ini bukan sekadar seremoni simbolis, melainkan tonggak penting dalam membangun kemitraan nyata antara institusi pendidikan tinggi dan dunia usaha.

Baca Juga :  Peluang Bisnis Digital 2025: 3 Sektor Teknologi yang Menjanjikan untuk Wirausaha Masa Kini

Ia meyakini bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan industri sangat penting dalam menghasilkan generasi yang unggul dan adaptif terhadap tantangan global.

Lebih lanjut, Prof. Nurhasan menyatakan bahwa pihaknya siap membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai sektor industri, baik dalam bidang penelitian, pengembangan teknologi, hingga penguatan kapasitas mahasiswa.

Ia menyebut kerja sama ini sangat strategis dan berharap dapat memberi dampak positif secara menyeluruh ke seluruh fakultas yang ada di Unesa.

Ia juga mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai energi baru yang bisa memperkokoh fondasi masa depan pendidikan dan pembangunan ekonomi bangsa yang berkelanjutan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Cabai Rawit Turun di Kediri, Pasokan Melimpah Tekan Harga Pasar
Kecap Laron: Oleh-Oleh Khas Tuban yang Menjaga Tradisi dan Cita Rasa Otentik
Pemkab Bojonegoro Luncurkan Program Drone Penyemprot Pestisida Gratis untuk Petani: Inovasi Teknologi Tingkatkan Efisiensi dan Keamanan Pertanian
Desa Gempol Klutuk Kembangkan Melon Hidroponik, Wabup Sidoarjo: Potensi Jadi Wisata Edukasi dan Percontohan Nasional
Penyesuaian Data dan Regulasi Baru Menjadi Kendala Pencairan Dana Desa dan ADD Tahap 1 di Sampang
Pengiriman Cabai Rawit ke Kalimantan Tembus 15 Ton Meski Harga Turun, Pasar Pare Tetap Bergairah
ICE 2025: Dorong Inovasi dan Perluasan Pasar Nasional, UMKM Kota Malang Bersinar
Kodim 0802 Ponorogo Perkuat Program Ketahanan Pangan Nasional dengan Penanaman Pisang Cavendish

Berita Terkait

Sunday, 11 May 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai Rawit Turun di Kediri, Pasokan Melimpah Tekan Harga Pasar

Sunday, 11 May 2025 - 20:30 WIB

Kecap Laron: Oleh-Oleh Khas Tuban yang Menjaga Tradisi dan Cita Rasa Otentik

Sunday, 11 May 2025 - 19:45 WIB

Pemkab Bojonegoro Luncurkan Program Drone Penyemprot Pestisida Gratis untuk Petani: Inovasi Teknologi Tingkatkan Efisiensi dan Keamanan Pertanian

Sunday, 11 May 2025 - 19:42 WIB

Desa Gempol Klutuk Kembangkan Melon Hidroponik, Wabup Sidoarjo: Potensi Jadi Wisata Edukasi dan Percontohan Nasional

Saturday, 10 May 2025 - 21:00 WIB

Penyesuaian Data dan Regulasi Baru Menjadi Kendala Pencairan Dana Desa dan ADD Tahap 1 di Sampang

Berita Terbaru

Bisnis

Pentingnya Membangun dan Melindungi Merek Bisnis Sejak Awal

Monday, 12 May 2025 - 13:00 WIB