UMKMJATIM.COM – Mencatat keuangan usaha sering kali dianggap hal yang rumit, terutama bagi pelaku usaha kecil atau UMKM.
Padahal, pencatatan keuangan yang rapi adalah kunci utama untuk mengetahui kondisi bisnis secara nyata.
Tanpa pencatatan yang baik, Anda bisa kesulitan membedakan antara keuntungan dan kerugian, atau bahkan mencampur uang pribadi dengan uang usaha.
Berikut ini adalah cara sederhana untuk mencatat keuangan usaha kecil agar bisnis tetap sehat dan berkembang.
1. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memisahkan keuangan pribadi dan usaha.
Buka rekening bank khusus untuk bisnis Anda agar tidak terjadi kebingungan dalam pengelolaan uang.
Dengan cara ini, Anda bisa melihat aliran uang masuk dan keluar dari bisnis secara jelas tanpa tercampur dengan kebutuhan pribadi.
2. Catat Semua Transaksi
Catat setiap pemasukan dan pengeluaran usaha, sekecil apa pun nilainya.
Jangan menunda mencatat transaksi karena hal ini bisa membuat Anda lupa dan kehilangan data penting.
Anda bisa mencatat secara manual di buku khusus, Excel, atau menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang tersedia di smartphone.
Beberapa hal yang perlu dicatat meliputi:
Penjualan harian
Pembelian bahan baku
Biaya operasional (listrik, transportasi, sewa, dll.)
Gaji atau upah karyawan
Piutang dan utang usaha
3. Gunakan Aplikasi atau Software Akuntansi Sederhana
Saat ini banyak aplikasi keuangan yang bisa digunakan secara gratis atau berbayar dengan fitur lengkap, seperti BukuWarung, Akuntansi UKM, Jurnal, hingga Excel.
Aplikasi ini memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan tanpa perlu keahlian akuntansi mendalam.
Beberapa bahkan bisa mencetak laporan laba rugi, arus kas, hingga neraca keuangan dengan mudah.
4. Buat Laporan Keuangan Secara Berkala
Agar Anda bisa menganalisis kinerja bisnis, buatlah laporan keuangan secara rutin—minimal sebulan sekali.
Laporan keuangan ini mencakup laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan modal usaha.
Dengan laporan ini, Anda bisa mengetahui apakah bisnis Anda untung atau rugi, serta menentukan langkah strategis ke depan.
5. Simpan Bukti Transaksi
Simpan semua nota, struk, dan bukti transfer sebagai dokumen pendukung pencatatan.
Ini penting jika suatu saat ada selisih pencatatan atau Anda harus melakukan audit internal.
Gunakan map khusus atau simpan secara digital agar lebih mudah dicari saat dibutuhkan.
6. Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Lakukan evaluasi keuangan setidaknya setiap bulan atau per tiga bulan.
Tinjau pos pengeluaran yang bisa dihemat, analisis keuntungan, dan lihat peluang untuk meningkatkan pendapatan.
Evaluasi ini juga bisa membantu Anda merencanakan pengembangan usaha dengan lebih terarah.
Mencatat keuangan usaha kecil tidak harus rumit.
Dengan kedisiplinan dan alat bantu yang tepat, Anda bisa mengelola keuangan secara efisien dan menghindari kebocoran dana.
Mulailah dari langkah-langkah sederhana, dan jadikan pencatatan keuangan sebagai bagian dari rutinitas harian bisnis Anda.
Ingat, usaha yang sehat dimulai dari keuangan yang tertata!***