UMKMJATIM.COM – Dsebutkan bahwa Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, anggota Komisi VII DPR RI, mendorong percepatan realisasi program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto di desa-desa, khususnya di wilayah Sidoarjo.
Pernyataan tersebut disampaikan saat reses III Tahun 2025 yang dilaksanakan di Desa Kedungsumur, Kecamatan Porong, Sabtu (14/6/2025).
Dalam kesempatan tersebut, BHS mengungkapkan bahwa Desa Kedungsumur yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan pelaku UMKM sangat sesuai untuk implementasi berbagai program strategis nasional.
Program tersebut mencakup sektor ketahanan pangan, penguatan sektor UMKM, peningkatan layanan kesehatan, serta perbaikan kualitas pendidikan.
Politisi Partai Gerindra tersebut menilai bahwa kebutuhan masyarakat di desa seperti Kedungsumur sangat selaras dengan visi besar Presiden Prabowo.
Menurutnya, perhatian terhadap bidang pertanian, layanan kesehatan dasar, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa harus menjadi prioritas pelaksanaan program pembangunan di akar rumput.
Selain melakukan sosialisasi program, BHS juga aktif menampung keluhan warga. Salah satu isu penting yang mencuat adalah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mulai merebak di kawasan tersebut.
Ia menilai, respon dari fasilitas kesehatan di tingkat desa masih kurang tanggap.
Ia menyayangkan bahwa tindakan dari puskesmas setempat hanya dilakukan ketika sudah terjadi korban jiwa, padahal upaya pencegahan seharusnya dilakukan sejak dini.
Merespons hal itu, BHS berinisiatif mengambil langkah langsung berupa pelaksanaan fogging atau penyemprotan nyamuk di lingkungan warga.
BHS menjelaskan bahwa dirinya bersama tim akan melakukan penyemprotan ke rumah-rumah warga secara langsung tanpa menunggu laporan lanjutan dari pihak puskesmas.
Langkah cepat tersebut diambil untuk mencegah penyebaran DBD secara lebih luas dan melindungi kesehatan masyarakat.
Ia juga menuturkan bahwa tindakan serupa telah dilakukan sebelumnya di lebih dari 1.000 rumah yang tersebar di sekitar 50 titik lokasi berbeda di Kabupaten Sidoarjo.
Menurutnya, upaya pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan penanganan setelah muncul korban.
Langkah konkret tersebut disambut baik oleh Kepala Desa Kedungsumur, Muntolib, yang menyampaikan apresiasi atas perhatian langsung BHS terhadap kondisi desa.
Muntolib menyebut bahwa kegiatan reses yang dilakukan oleh BHS bukan sekadar seremonial, tetapi juga bisa membawa dampak nyata bagi warganya.
Melalui kegiatan ini, BHS berharap dapat memperkuat koneksi antara aspirasi warga desa dan kebijakan pemerintah pusat,
terutama dalam merealisasikan program pembangunan yang inklusif dan juga tepat sasaran.***