UMKMJATIM.COM – Pergerakan harga aneka cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, mengalami fluktuasi yang cukup signifikan pada Sabtu (28/6/2025).
Berdasarkan data dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, harga Cabai Merah Besar (CMB) dan Cabai Merah Keriting (CMK) tercatat naik, sementara Cabai Rawit Merah (CRM) justru mengalami penurunan cukup tajam.
Kenaikan harga Cabai Merah Besar terjadi di beberapa varietas.
Untuk varietas Gada MK, sebelumnya dijual Rp17.000 per kilogram, kini naik Rp4.000 menjadi Rp21.000.
Untuk jenis Imola juga mengalami kenaikan harga Rp16.000 harganya menjadi Rp20.000 per kilogram. Sementara itu,
varietas Sandi 08 mengalami lonjakan serupa, dari Rp15.000 menjadi Rp19.000 per kilogram.
Sementara itu, Cabai Merah Keriting turut menunjukkan tren kenaikan harga.
Varietas Boos Tavi naik dari Rp21.000 menjadi Rp24.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad meningkat dari Rp20.000 menjadi Rp22.000 per kilogram.
Suyono, Ketua APCI Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa meskipun cabai merah besar dan keriting mengalami kenaikan, justru harga Cabai Rawit Merah menunjukkan penurunan cukup drastis.
Ia menyebutkan bahwa pasokan CRM saat ini meningkat, yang turut mendorong penurunan harga di pasaran.
Untuk Cabai Rawit Merah, beberapa varietas mengalami penurunan hingga Rp9.000 per kilogram.
Varietas Ori 212 dan Brengos 99 yang sebelumnya dijual Rp65.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp56.000.
Varietas Asmoro 043 pun ikut turun dari Rp63.000 menjadi Rp54.000 per kilogram.
Sedangkan varietas Prentol/Tumi 99 kini dibanderol Rp46.000 per kilogram dari sebelumnya Rp55.000.
Untuk jenis varietas Kamelia saat ini dijual dengan harga Rp52.000 per kilonya.
Dalam hal distribusi, APCI Kabupaten Kediri melaporkan bahwa pengiriman cabai ke wilayah Jabodetabek meliputi 2 ton Cabai Merah Besar, 1 ton Cabai Merah Keriting, dan 2 ton Cabai Rawit Merah.
Untuk serapan dari sektor industri, CMB menyumbang sebanyak 7 ton dan CRM sebanyak 3 ton.
Sementara itu, pengiriman ke wilayah Kalimantan untuk sementara waktu dihentikan.
Dari sisi pasokan lokal, Kediri dan Malang menjadi dua wilayah penyumbang utama. Untuk CRM, total pasokan dari dua daerah tersebut mencapai 16 ton.
Cabai Merah Besar menyumbang 12 ton, sedangkan Cabai Merah Keriting berasal dari wilayah Kediri sebanyak 2,5 ton.
Tren harga ini menjadi perhatian penting bagi konsumen maupun pelaku pasar, khususnya pelaku usaha kuliner dan industri pengolahan makanan.
Kenaikan harga Cabe Merah Besar dan Cabe Merah Keriting serta penurunan tajam Cabe Rawit Merqh menunjukkan bahwa volatilitas harga cabai masih sangat dipengaruhi oleh faktor pasokan dan juga cuaca.***