Pasokan Melimpah, Harga Cabai di Kediri Alami Penurunan Signifikan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 22 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Penurunan harga cabai di wilayah Kediri menjadi sorotan pada pekan ketiga Juni 2025.

Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya pasokan cabai ke pasar, berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Sabtu, 21 Juni 2025.

Pasar Induk Pare menjadi salah satu lokasi yang mencerminkan tren penurunan harga tersebut.

Beberapa varietas cabai menunjukkan penurunan cukup signifikan, dengan selisih harga mencapai Rp5.000 per kilogram dibandingkan hari sebelumnya.

Salah satu varietas yang harganya turun, meliputi: Cabai Rawit Merah (CRM) Ori 212 dan Brengos 99, yang semula diperdagangkan di harga Rp60.000 per kilogram, menjadi Rp55.000.

Sementara itu, varietas CRM Asmoro 043 juga mengalami penyesuaian harga dari Rp58.000 menjadi Rp53.000 per kilogram.

Baca Juga :  Soto Branggahan, Kuliner Legendaris Kediri yang Terjangkau dan Cocok untuk Semua Waktu

Tidak hanya itu, CRM varietas Kamelia kini dibanderol Rp50.000 per kilogram setelah mengalami penurunan dari harga awal Rp55.000.

Sedangkan CRM Prentol atau Tumi 99 tercatat dijual seharga Rp48.000 per kilogram.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga tersebut sangat berkaitan erat dengan meningkatnya volume pasokan cabai ke pasar lokal.

Menurutnya, ketersediaan cabai yang melimpah menyebabkan stabilitas harga menjadi lebih terkendali.

Namun, meskipun pasokan meningkat, distribusi ke wilayah luar daerah seperti Jabodetabek dan sektor industri masih belum berjalan optimal.

Hal ini disebabkan oleh aksi demonstrasi penolakan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang masih berlangsung di beberapa titik di wilayah Jawa Tengah, khususnya Magelang.

Baca Juga :  Musim Hujan Pengaruhi Kualitas dan Harga Gula Aren di Pasar Jangara

Suyono menegaskan bahwa kondisi ini turut memengaruhi arus pengiriman komoditas hortikultura, termasuk cabai, ke berbagai sentra konsumsi di luar Jawa Timur.

Distribusi yang tidak lancar membuat sebagian hasil panen menumpuk di pasar lokal, yang akhirnya menurunkan harga karena daya serap pasar tidak sebanding dengan pasokan yang masuk.

Menurut keterangan APCI, meskipun harga turun, kualitas cabai yang beredar di pasar tetap dalam kondisi yang sangat baik.

Petani di wilayah Kediri, terutama di daerah lereng Gunung Wilis dan sekitarnya, masih aktif memanen cabai rawit merah, yang saat ini tengah memasuki masa panen raya.

Penurunan harga cabai ini disambut baik oleh konsumen, namun menjadi tantangan bagi petani.

Baca Juga :  Lowongan Kerja Staff Logistik Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Kediri Tahun 2025 (Apply Now)

Jika tren harga rendah berlangsung terlalu lama, dikhawatirkan akan menekan keuntungan petani yang sudah mengeluarkan biaya produksi cukup tinggi, terutama untuk varietas unggulan seperti Ori 212 dan Brengos 99.

APCI berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat membantu menstabilkan pasar melalui optimalisasi distribusi,

serta memberikan dukungan terhadap pengolahan hasil panen agar tidak bergantung sepenuhnya pada pasar segar.

Dengan strategi yang tepat, Suyono yakin harga cabai bisa kembali stabil tanpa merugikan petani maupun konsumen, sehingga sektor pertanian tetap menjadi penopang ekonomi lokal di Kediri.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Lamongan Tempo Dulu 2025 Resmi Ditutup: Perpaduan Nostalgia Budaya dan Penggerak Ekonomi UMKM
Sentra PKL SLG Kediri Resmi Dibuka, Pedagang Hewan Peliharaan Jadi Perintis Aktivitas
Kolaborasi TNI dan Warga Sumbersari Maksimalkan Irigasi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Batik Sumenep: Warisan Budaya Madura yang Menyatu dengan Inovasi dan Pasar Digital
Panduan Mudah Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) untuk Pemula UMKM
Kolaborasi Produksi: Strategi UMKM Bertumbuh Bersama Menuju Sukses
Cara UMKM Menerapkan Proses Produksi Ramah Lingkungan: Lebih Hemat, Lebih Hijau
Ciri-Ciri Produk UMKM yang Siap Menembus Pasar Ekspor: Panduan Menuju Go Global

Berita Terkait

Sunday, 22 June 2025 - 21:00 WIB

Pasokan Melimpah, Harga Cabai di Kediri Alami Penurunan Signifikan

Sunday, 22 June 2025 - 20:30 WIB

Lamongan Tempo Dulu 2025 Resmi Ditutup: Perpaduan Nostalgia Budaya dan Penggerak Ekonomi UMKM

Sunday, 22 June 2025 - 20:00 WIB

Sentra PKL SLG Kediri Resmi Dibuka, Pedagang Hewan Peliharaan Jadi Perintis Aktivitas

Sunday, 22 June 2025 - 19:00 WIB

Kolaborasi TNI dan Warga Sumbersari Maksimalkan Irigasi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Sunday, 22 June 2025 - 18:00 WIB

Batik Sumenep: Warisan Budaya Madura yang Menyatu dengan Inovasi dan Pasar Digital

Berita Terbaru