UMKMJATIM.COM – Harga komoditas cabai di wilayah Kabupaten Kediri mengalami penurunan signifikan pada Jumat (25/7/2025), berdasarkan laporan dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI).
Turunnya harga ini dipicu oleh menurunnya serapan dari sektor industri yang tengah libur, meskipun jumlah pasokan tetap stabil di Pasar Induk Pare.
Suyono, Ketua APCI Kabupaten Kediri, mengungkapkan bahwa meskipun distribusi dari petani ke pasar tidak mengalami perubahan berarti, permintaan dari sektor industri menurun drastis.
Hal ini menjadi faktor utama yang menyebabkan harga cabai merosot di tingkat pasar.
“Pasokan cabai tetap stabil, namun karena industri sedang libur, permintaan menurun sehingga harga ikut turun,” jelas Suyono.
Harga Cabai Rawit Merah (CRM) dari beberapa varietas tercatat mengalami penurunan cukup tajam.
Varietas Ori 212 dan Brengos 99, yang sebelumnya dijual Rp35.000 per kilogram, kini hanya Rp29.000, turun sebesar Rp6.000.
Untuk varietas Asmoro 043 juga turun dari Rp33.000 menjadi Rp27.000 per kilogram.
Sementara Kamelia menurun Rp5.000 menjadi Rp27.000, dan Prentol/Tumi 99 mengalami koreksi harga dari Rp27.000 menjadi Rp24.000 per kilogram.
Untuk varietas Cabai Merah Besar (CMB) mengalami penurunan lebih moderat. Varietas Gada MK saat ini dihargai Rp25.000 per kilogram, Imola Rp23.000, dan Sandi 08 turun menjadi Rp22.000 per kilogram.
Sementara itu untuk Cabai Merah Keriting (CMK), varietas Boos Tavi kini dijual dengan harga Rp20.000 dan Sibad di angka Rp18.000 per kilogram.
Penurunan harga ini terjadi di tengah volume pasokan yang tetap tinggi dari berbagai daerah sentra produksi.
Untuk CRM, pasokan lokal berasal dari Kediri, Malang, dan beberapa daerah di Jawa Tengah dengan total mencapai 20 ton.
Sementara itu, pasokan CMB datang dari Kediri, Malang, Probolinggo, dan Lumajang sebanyak 10 ton, sedangkan CMK didatangkan dari wilayah Kediri dengan total 2 ton.
Distribusi ke luar daerah juga masih berjalan. Pengiriman ke wilayah Jabodetabek mencakup 0,7 ton CMK dan 1,5 ton CRM.
Untuk pengiriman ke Kalimantan sendiri, cabai yang dikirim meliputi 0,5 ton CMB, 0,4 ton CMK, dan 3 ton CRM.
Meskipun mengalami penurunan harga, para petani masih berharap harga bisa kembali stabil dalam waktu dekat, khususnya setelah sektor industri kembali aktif beroperasi.
Penurunan ini tentu menjadi perhatian, mengingat biaya produksi cabai tidaklah murah dan sangat bergantung pada cuaca serta permintaan pasar.***