UMKMJATIM.COM – Bagi pelaku usaha, menjaga kualitas stok barang adalah hal penting untuk memastikan kepuasan pelanggan dan mencegah kerugian.
Stok yang rusak bukan hanya menurunkan nilai jual, tetapi juga bisa memengaruhi citra bisnis.
Oleh karena itu, diperlukan strategi penyimpanan yang tepat agar barang tetap awet dan siap dipasarkan kapan saja.
1. Kenali Karakteristik Barang
Setiap jenis barang memiliki cara penyimpanan yang berbeda.
Produk makanan memerlukan suhu dan kelembapan tertentu, sementara produk elektronik harus dijauhkan dari kelembapan berlebih.
Dengan memahami karakteristik barang, Anda bisa menyesuaikan metode penyimpanan yang sesuai sehingga umur simpan lebih lama.
2. Gunakan Sistem Penyimpanan yang Tepat
Gudang yang tertata rapi mempermudah pengawasan stok dan meminimalkan risiko kerusakan.
Gunakan rak, palet, atau kotak penyimpanan untuk memisahkan barang sesuai jenis dan ukurannya.
Pastikan ada jalur sirkulasi udara yang baik untuk mencegah jamur, bau, atau kelembapan berlebih.
3. Kontrol Suhu dan Kelembapan
Beberapa barang membutuhkan suhu stabil agar tidak cepat rusak.
Misalnya, bahan makanan beku harus disimpan di freezer dengan suhu tertentu, sedangkan produk farmasi memerlukan ruang dengan suhu terkontrol.
Gunakan termometer atau hygrometer untuk memantau suhu dan kelembapan secara rutin.
4. Terapkan Metode FIFO (First In, First Out)
Prinsip FIFO membantu memastikan barang yang masuk lebih dulu digunakan atau dijual lebih dulu.
Dengan begitu, risiko stok kedaluwarsa bisa diminimalkan.
Tandai tanggal penerimaan barang dan susun stok secara berurutan untuk memudahkan pengambilan.
5. Lakukan Pemeriksaan Berkala
Inspeksi rutin membantu mendeteksi kerusakan sebelum meluas. Cek kemasan, tanggal kedaluwarsa, kondisi fisik barang, hingga kebersihan area penyimpanan.
Jika ditemukan barang yang rusak, segera pisahkan agar tidak memengaruhi stok lainnya.
6. Jauhkan dari Sumber Kerusakan
Pastikan stok disimpan jauh dari sinar matahari langsung, kelembapan tinggi, atau sumber panas seperti mesin dan lampu besar.
Untuk produk tertentu seperti elektronik, gunakan silica gel untuk mencegah kelembapan.
7. Gunakan Label dan Dokumentasi
Pemberian label pada setiap stok mempermudah proses identifikasi dan pencatatan.
Sertakan informasi penting seperti jenis barang, tanggal masuk, dan tanggal kedaluwarsa.
Sistem dokumentasi yang baik juga memudahkan proses audit dan pengelolaan persediaan.
Manfaat Menyimpan Stok dengan Benar
– Mengurangi risiko kerugian akibat barang rusak.
– Menjaga kualitas produk agar tetap sesuai standar.
– Memudahkan proses distribusi ke konsumen.
– Menjaga kepercayaan pelanggan dan citra merek.
Menyimpan stok bukan sekadar menumpuk barang di gudang.
Dibutuhkan manajemen penyimpanan yang tepat agar stok selalu siap dijual dengan kualitas terbaik.
Mulai dari memahami karakteristik barang, mengatur suhu, menerapkan FIFO, hingga melakukan pemeriksaan rutin—semua langkah ini akan membantu bisnis tetap efisien dan menguntungkan.
Ingat, stok yang terjaga kualitasnya adalah modal berharga untuk menjaga kepuasan konsumen dan keberlanjutan usaha.***