UMKMJATIM.COM – Ketersediaan beras di pasaran saat ini memang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sejumlah warga mengaku masih kesulitan mendapatkan beras medium dengan harga terjangkau, karena yang tersedia justru beras premium dengan harga lebih tinggi.
Kondisi inilah yang mendorong pemerintah provinsi mengambil langkah-langkah strategis agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menilai bahwa pemenuhan kebutuhan beras tidak hanya soal ketersediaan stok, tetapi juga menyangkut distribusi yang lancar dan merata.
Ia menyampaikan bahwa pasar murah menjadi salah satu solusi konkret agar masyarakat memiliki akses lebih mudah terhadap bahan pangan pokok dengan harga bersahabat.
Menurut Khofifah, permasalahan utama yang kerap muncul bukan pada jumlah stok, melainkan pada proses distribusi.
Ia menekankan bahwa jalur distribusi harus dipastikan berjalan efisien sehingga masyarakat dapat membeli beras sesuai kebutuhan, baik jenis medium maupun premium.
Dengan demikian, gejolak harga bisa lebih terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Khofifah menambahkan bahwa logistik beras saat ini sudah tersedia di berbagai jenis pasar, mulai dari tradisional hingga modern.
Namun, upaya tersebut perlu diperkuat melalui sinergi antar pihak. Salah satu bentuknya adalah kolaborasi dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diinisiasi oleh Polri.
Program ini terbukti membantu memperluas akses masyarakat terhadap bahan pangan pokok dengan harga stabil.
Selain itu, keberadaan Koperasi Merah Putih (KMP) juga dinilai memberikan kontribusi signifikan.
Penyaluran beras dari Bulog ke KMP berjalan cukup lancar sehingga masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan, baik beras medium SPHP maupun beras premium dengan kualitas lebih tinggi.
Khofifah juga menegaskan bahwa penyelenggaraan pasar murah tidak hanya agenda rutin, tetapi juga strategi jangka pendek untuk menjaga stabilitas pangan.
Pasar murah memungkinkan masyarakat mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau tanpa khawatir kekurangan pasokan.
Hal ini sangat penting, terutama di tengah kondisi harga pangan yang sering kali fluktuatif.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap langkah-langkah sinergis tersebut dapat menciptakan distribusi beras yang lebih adil dan merata.
Khofifah menginginkan agar tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan menemukan beras medium dengan harga terjangkau.
Dengan dukungan Bulog, GPM, dan KMP, ia optimis kebutuhan pangan masyarakat bisa lebih stabil dan mudah diakses.
Permasalahan beras bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga akses dan distribusi yang merata.
Kehadiran pasar murah, kolaborasi dengan GPM, serta peran KMP dalam menyalurkan beras Bulog menjadi solusi nyata yang diharapkan mampu menjaga keseimbangan harga dan pasokan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus memastikan masyarakat tidak terbebani dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.***