UMKMJATIM.COM – Luk Chup, kue tradisional khas Thailand yang dikenal dengan bentuk mungil menyerupai buah-buahan dan sayuran mini, kini menjadi salah satu kuliner yang mencuri perhatian di Car Free Day (CFD) Sampang.
Kue ini terbuat dari kacang hijau yang dihaluskan, dibentuk secara detail, lalu dilapisi dengan agar-agar tipis sehingga menghasilkan tampilan mengkilap dan menarik.
Keunikan bentuk dan ukurannya membuat Luk Chup cepat populer, terlebih bagi pengunjung CFD yang gemar mencari jajanan unik.
Sebelum hadir secara langsung di CFD, penjual Luk Chup di Sampang awalnya memasarkan produk mereka hanya melalui media sosial TikTok.
Namun, meningkatnya minat pembeli membuat mereka memutuskan untuk membuka stan di lokasi CFD.
Menurut penuturan salah satu pengunjung, Faridah, kue mungil ini menjadi favorit keluarganya setiap kali berkunjung ke CFD.
Ia mengaku bahwa anak-anaknya sangat menyukai Luk Chup karena tampilannya yang lucu dan berwarna-warni.
Faridah menambahkan, setiap kali datang ke CFD, Luk Chup selalu menjadi jajanan pertama yang dicari.
Bagi sebagian warga Madura, Luk Chup tidak sepenuhnya asing. Faridah menilai kue ini memiliki kemiripan dengan makanan tradisional lokal bernama Katempah.
Perbedaannya terletak pada lapisan atasnya yang berupa agar-agar tipis, sehingga saat digigit tidak terlalu dominan rasanya.
Sebaliknya, rasa kacang hijaunya tetap terasa kuat dan khas.
Dari segi proses pembuatan, Luk Chup membutuhkan ketelatenan tinggi.
Setelah kacang hijau diolah menjadi adonan halus, adonan tersebut dibentuk menyerupai buah atau sayuran mini.
Selanjutnya, kue dicelupkan ke dalam larutan agar-agar untuk memberi efek mengkilap.
Lapisan ini tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga membantu mempertahankan bentuk kue agar tidak mudah hancur.
Kehadiran Luk Chup di CFD Sampang memberikan warna baru bagi ragam kuliner yang ditawarkan.
CFD, yang biasanya dipenuhi dengan makanan lokal seperti sate, bakso, dan jajanan tradisional lainnya, kini menjadi lebih variatif dengan hadirnya kuliner internasional ini.
Tidak sedikit pengunjung yang membeli Luk Chup bukan hanya untuk dimakan di tempat, tetapi juga sebagai oleh-oleh karena tampilannya yang fotogenik dan Instagramable.
Selain menarik perhatian anak-anak, Luk Chup juga digemari oleh kalangan dewasa yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda.
Harganya relatif terjangkau untuk jajanan unik dengan proses pembuatan yang detail.
Banyak pembeli yang tertarik untuk membagikan pengalaman mereka di media sosial, sehingga popularitas Luk Chup semakin meluas di Sampang.
Melihat antusiasme pembeli, penjual Luk Chup berencana untuk terus hadir di CFD dan bahkan mempertimbangkan membuka outlet tetap di Sampang.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas pasar sekaligus memperkenalkan kue tradisional Thailand kepada lebih banyak masyarakat.
Hadirnya Luk Chup di CFD Sampang membuktikan bahwa kuliner lintas negara dapat diterima dengan baik di berbagai daerah, selama memiliki keunikan rasa dan tampilan.
Popularitasnya menunjukkan bahwa tren kuliner saat ini tidak hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman visual yang memanjakan mata.***